MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pembangunan Kota Malang tidak hanya dilakukan dengan menggunakan APBD. Justru peran serta dari kalangan pengusaha begitu penting untuk turut serta dalam membangun Kota Malang. Hal itu dibuktikan dengan digelarnya kembali Musrenbang TSP (Tanggung jawab Sosial Perusahaan) oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) di Hotel Grand Mercure Malang, Rabu, (20/12) kemarin.
Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat yang hadir secara langsung dan membuka Musrenbang tersebut berharap peran serta dan partisipasi dari kalangan pengusaha atau perusahaan terus ditingkatkan. Sebab ditengarai partisipasi perusahaan dalam mengakomodir usulan pembangunan dari masyarakat masih bisa dimaksimalkan.
“Kami mengingatkan, karena (TSP) itu kewajiban dari mereka. Daripada mereka sulit-sulit untuk memberikan CSR, kami fasilitasi, nanti arahnya bagaimana. Usulan program kegiatan dari masyarakat sangat banyak. Dengan keterbatasan (anggaran), kami berharap dengan TSP ini bisa diwujudkan untuk memfasilitasi keinginan masyarakat yang sudah ditampung di Musrenbang,” tutur Wahyu usai membuka Musrenbang TSP.
Disebutkan Wahyu, setidaknya ada sebanyak 3.201 usulan pembangunan yang berasal dari masyarakat. Baik dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan dan banyak lainnya. Ia pun mengapresiasi kepada perusahaan yang telah berkontribusi untuk berperan aktif dan berpartisipasi dalam pembangunan Kota Malang. Sehingga dalam kesempatan itu juga diberikan penghargaan bagi sejumlah perusahan.
Ia berharap agar TSP atau CSR yang selama ini belum terlaporkan bisa terdata sehingga bisa diselaraskan dengan usulan pembangunan dari Musrenbang.
“Kami akan ambil ini, tinggal mensinkronkan keinginan mereka. CSR nya berupa apa, kami konek-kan dalam Musrenbang ini. Tetapi tidak tertutup kemungkinan kalau pengusaha maunya TSP di luar Musrenbang, juga tidak masalah,” ujarnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang Dwi Rahayu menambahkan, banyak usulan yang belum bisa terakomodir dalam APBD dan bisa diakomodir oleh perusahaan. Ia mencontohkan, beberapa waktu lalu ada suatu perusahaan yang memberikan TSP dalam hal lingkungan. Yakni membagikan ratusan bibit tanaman pangan sekaligus tong sampah dan sebagainya. Hal ini selaras dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
“Seperti ini sudah kami jelaskan saat pra Musrenbang, harapan kami itu sudah disampaikan oleh pimpinan perusahaannya. Musrenbang TSP kali ini diikuti sekitar 120 peserta,” sebut Dwi.
Menurut Dwi, peran serta dan partisipasi dari perusahaan terhadap usulan pembangunan dari Musrenbang memang masih rendah. Namun ia memahami, mungkin saja masih ada ketidaktahuan atau karena memang belum tercatat oleh Pemkot Malang.
“Harusnya apapun yang dilakukan kalau menurut pengusaha itu TSP, Meraka supaya dicatatkan ke kami. Sehingga kami tahu bahwa sudah banyak pengusaha yang melaksanakan TSP,” tandasnya. (ian/aim)