Kiai Marzuki Mustamar Sudah Terima Surat Pemberhentian
MALANG POSCO MEDIA- PCNU dan nahdliyin di Malang Raya klaim tetap solid mengikuti keputusan PBNU. Itu sikap mereka setelah PBNU menghentikan Kiai Marzuki Mustamar sebagai Ketua PWNU Jawa Timur.
Ketua PCNU Kabupaten Malang KH Hamim Kholil meyakini PBNU punya solusi. Apalagi dia yakin pemberhentian Kiai Marzuki Mustamar sebagai Ketua PWNU Jawa Timur itu tidak ada kaitannya dengan pilpres.
“Kami tetap solid, mengikuti PBNU ‘sami’na waatokna’ karena memutuskan hal itu tentu berdasarkan rapat pleno. Jadi bukan hasil perorangan,” katanya.
“Yang saya tahu itu kan diajukan Syuriyah PWNU bahwa Syuriyah memohon untuk memberhentikan dengan sejumlah hal yang telah disebutkan. Saya yakin PBNU punya solusi untuk (penggantinya) itu, entah nanti ada caretaker atau ketua baru, itu ranah PBNU,” sambung pria yang akrab disapa Gus Hamim tersebut.
Terkait isu adanya sosialisasi atau arahan dari PBNU untuk condong terhadap salah satu paslon, Gus Hamim dengan tegas membantahnya. Berdasarkan yang dipahaminya, PBNU hanya memberikan gambaran kondisi terkini serta peta politik yang ada. Bukan mengarahkan PCNU untuk mendukung salah satu pasangan calon presiden.
“Arahan ini ya cuma sepintas saja, menurut saya hanya disampaikan peta politik sekarang itu bagaimana. Soal pembicaraan saat itu, mungkin bisa multi tafsir. Yang jelas tidak sampai mengarah ke salah satu paslon,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua PCNU Kota Malang KH Isroqunnajah. Gus Is, sapaannya mengaku hadir secara langsung pada pertemua PCNU se Jawa Timur di Surabaya Rabu (27/12) malam lalu. Menurut Gus Is, yang disampaikan PBNU justru lebih pada kebijakan umat yang harus diutamakan dibandingkan urusan pilpres.
Terkait diberhentikannya Kiai Marzuki Mustamar dari Ketua PWNU Jawa Timur, Gus Is menjelaskan bahwa kepengurusan PWNU sejatinya sudah berakhir beberapa waktu lalu. Hanya saja diberikan perpanjangan karena satu dua hal. Sehingga menurut dia, diberhentikan maupun tidak, menurutnya akan sama saja.
“Sebenarnya September Oktober kemarin kan kepengurusan sudah selesai masa khidmat. Namun karena perlu verfal (verifikasi dan validasi) dan macam-macam itu akhirnya diperpanjang. Ya sebenarnya sama saja (diberhentikan atau tidak), tidak berpengaruh ke kami,” bebernya.
“Sebenarnya kalau kami tidak bisa ngomong lebih banyak terkait tingkat yang lebih tinggi seperti itu. Yang jelas ini tidak berimbas di tingkat PCNU. Kami tetap bagaimana NU ini tetap survive, bagaimana Ahlussunah wal Jamaah ini survive, memberikan manfaat kepada umat,” tuturnya.
Terpisah, Ketua PCNU Kota Batu Ustad Takim juga menyampaikan bahwa kondisi pengurus maupun nahdliyin di Kota Batu saat ini juga tetap solid seperti biasanya.
“Hubungan kami dengan Kiai Marzuki tetap baik, dengan PWNU baik, dengan PBNU juga tetap baik. Tidak ada masalah dan tidak ada pengaruh. Karena memang itu ada wilayah kewenangannya PBNU,” tegas Takim.
Dia juga menepis kabar yang beredar bahwa pertemuan PCNU di Surbabaya sebagai ajang mendukung salah satu paslon di pilpres. Lebih tepatnya PBNU memberikan gambaran dari perkembangan politik saat ini. “Tidak benar kalau dianggap hanya mengarahkan ke satu (paslon) saja,” tandasnya.
Sementara itu KH Marzuki Mustamar mengatakan telah menerima surat pemberhentian yang ditandatangani Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Kamis (28/12) sore.
“Kami tetap menghormati ketika keputusan itu dibuat oleh orang yang kami hormati. Maka secara struktural, kami sebagai kader NU tentu menerima secara keorganisasian,” kata Kiai Marzuki.
Ia menjelaskan, terkait alasan pemberhentian dirinya sebagai Ketua PWNU Jawa Timur melalui Surat Keputusan PBNU No.274/PB.01/A.II.01.44/99/12/2023 tentang Pemberhentian Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur, ia mengaku belum mengetahui.
Namun, meskipun tidak mengetahui secara pasti alasan pemberhentian tersebut, ia tetap menghormati keputusan itu. Dia berharap, cara seperti itu hanya terjadi pada dirinya, dan bukan untuk orang lain.
Ia menambahkan juga tidak mengetahui pemberhentian dirinya tersebut terkait pilpres.
“Kami tidak tahu, apa kesalahan saya. Sejak ada penetapan pilpres, semua saya ajak untuk netral. PBNU instruksi secara umum netral, instruksi itu yang kami pegang,” katanya. (ian/ntr/van)