.
Saturday, December 14, 2024

Dua Minggu Menghilang, Ditemukan di Jurang

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Jasad pria lanjut usia ditemukan tak bernyawa di Jurang Gunung Wuluh, Dusun Sentong, Desa Rembun, Kecamatan Dampit, Senin (1/1) lalu. Warga terkejut dengan temuan itu. Setelah teridentifikasi, korban diketahui bernama Bunari, 85, warga Desa Majangtengah, Dampit.

Kapolsek Dampit, AKP Agung Hartawan saat dikonfirmasi Malang Posco Media, Rabu (3/1) membenarkannya. Dia mengatakan, keseharian korban adalah jual beli kambing. Agung menyebut, mayat kakek tersebut pertama kali ditemukan warga setempat sekitar pukul 12.00 dan dilaporkan ke Polsek Dampit sekitar pukul 12.30.

“Bermula dari seorang warga pulang dari mencangkul di lahan pekarangan yang berada di atas Gunung Wuluh pulang melewati jalan setapak. Saat lewat dijalan setapak, kemudian tercium bau busuk dari bawah jurang dan selanjutnya berusaha mencari asal bau tersebut,” ungkapnya.

“Warga kaget karena melihat korban di TKP, lalu melaporkan temuan ini ke perangkat Desa Rembun hingga diteruskan ke Polsek Dampit,” ujar Agung. Petugas piket Polsek Dampit, Reskrim serta Unit Inafis Polres Malang mendapatkan laporan ini mendatangi lokasi kejadian sesaat setelah dilaporkan. Olah TKP pun dilakukan.

Dikatakan, dari posisi korban diperkirakan jatuh kejurang karena terpeleset hingga meninggal dunia. “Berdasarkan hasil pulbaket terhadap anak korban yang bernama Rohani diperoleh keterangan kalau korban selama ini mengalami sakit ingatan,” katanya. Dia meninggalkan rumah sejak dua minggu sebelum ditemukan.

Terakhir kali korban terlihat keluar rumah menggunakan kaos berwarna kuning dan memakai sarung motif kotak-kotak. Ciri-ciri korban sesuai dengan keterangan keluarga, yakni tato gambar pistol di lengan kiri, tato gambar banteng di dada kanan, dan tato gambar karakter dayak di lengan kanan.

Dilihat dari kondisi jenazah, diperkirakan telah meninggal lebih dari 10 hari. “Pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi dan menyadari bahwa peristiwa ini merupakan suratan takdir yang harus diterima. Sehingga mereka minta langsung diserahkan untuk segera dimakamkan,” imbuh Agung. (tyo/mar)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img