MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Setelah beberapa lama diterapkan satu arah, kini Jalan Untung Suropati Utara kembali diberlakukan dua arah. Barrier yang menutup di persimpangan Jalan Untung Suropati Utara dan Jalan Panglima Sudirman (samping Bek Ang, red) sudah tidak tampak lagi.
Kendaraan roda empat maupun roda dua yang berasal dari arah Jalan Embong Brantas bisa berbelok kanan lagi ke arah Jalan Untung Suropati Utara.
“Iya betul per Minggu (7/1) lalu, sudah kami buka barrier. Sehingga dari selatan, pengguna jalan diperbolehkan lagi berbelok ke kanan ke arah Jalan Untung Suropati Utara. Ini merupakan hasil evaluasi bersama dengan Polresta Malang dan Yonbekang Kostrad,” terang Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang Wijaja Saleh Putra kepada Malang Posco Media, Selasa (9/1) kemarin.
Sesuai evaluasi, pembukaan barrier dan diberlakukannya lagi dua arah di Jalan Untung Suropati Utara ini karena perilaku masyarakat yang kurang disiplin. Meski sudah ada rambu atau larangan, banyak pengendara yang tidak mematuhinya. Sehingga terkadang di persimpangan tersebut terjadi penumpukan.
“Setelah ditutup dengan barrier ternyata masih banyak yang semaunya sendiri. Padahal hasil perhitungan dari sebelum dilakukan rekayasa itu terjadi penurunan tingkat kejenuhan sebesar 0,1,” tambahnya.
Dengan diberlakukannya lagi dua arah di Jalan Untung Suropati Utara, ia berharap tidak terjadi lagi penumpukan kendaraan. Hal ini seiring dengan telah normalnya arus kendaraan di Lumajang.
“Hasil dari evaluasi bersama kemarin, truk-truk yang dulu melewati kota karena jembatan di Lumajang itu rusak sekarang sudah berkurang karena jembatannya sudah jadi. Maka lalu lintas di persimpangan Viaduk (Buk Gludug) kan juga berkurang. Sehingga menurut evaluasi, seharusnya tidak berpengaruh (diberlakukannya lagi dua arah di Jalan Untung Suropati Utara),” jelas dia.
Meski demikian, jika nantinya di persimpangan tersebut terjadi penumpukan hingga menyebabkan kemacetan, maka akan dilakukan evaluasi kembali. “Di persimpangan itu ramainya hanya di jam tertentu, pagi dan sore. Pagi sekitar jam 7 sampai jam setengah 9, lalu sore jam 3 sampai jam 5. Maka kebijakan saya, bukan untuk di situ saja, disiagakan anggota kami di titik titik kota yang rawan kemacetan. Semua anggota Dishub kami tempatkan pada poros pagi paling dekat dengan kediaman masing-masing, untuk membantu mengurai kemacetan,” tutupnya. (ian/aim)