MALANG POSCO MEDIA – Terobosan angkutan pelajar di Kota Batu yang digagas Dinas Perhubungan Kota Batu patut diapresiasi. Program yang dikebut kajian dan teknisnya dan bakal dilaunching pada Aprik 2024 mendatang layak didukung stakeholder terkait.
Namanya program pasti ada plus minusnya. Namun keberanian meluncurkan program ini yang layak diacungi jempol. Apalagi tujuan angkutan pelajar ini untuk membantu para pelajar yang kesulitan transportasi menuju ke sekolah. Selain itu juga membantu perekonomian para sopir angkutan kota di Kota Batu yang terus merosot karena jumlah penumpang sepi.
Karena program ini melibatkan lintas instansi, maka perlu perencanaan dan konsep yang matang. Terutama soal teknis bagaimana jalur trayeknya, pembayaran, dan aturan-aturan saat angkutan pelajar ini sudah dioperasionalkan. Dan yang terpenting program ini bisa berkelanjutan di tahun-tahun mendatang dengan konsep yang lebih disempurnakan.
Anggaran yang sudah disiapkan tahun 2024 ini sebesar Rp 1 miliar. Besarnya anggaran ini harus benar-benar dialokasikan sebaik mungkin dan tepat sasaran. Terutama bermanfaat bagi pelajar dan orang tua pelajar serta kesejahteraan para sopir angkutan kota di Kota Batu.
Karena itu, DPRD Kota Batu juga harus terus mengawasi dan mengontrol realisasi program mulia ini. Apalagi program angkutan pelajar sudah digagas sejak 2018 lalu. Namun baru bisa dianggarkan dan harus direalisasikan pada 2024. Tentu ini progres yang harus disyukuri dengan konsep yang ciamik.
Ideal dengan keberadaan Pasar Among Tani Batu yang megah dan indah itu, keberadaan transportasi di Kota Batu mendapatkan imbasnya. Bagaimana mensinergikan kebutuhan angkutan para pedagang dengan para sopir angkot. Potensi ini yang harus terus dipikirkan agar kondisi tak njomplang.
Bila angkutan pelajar ini sukses dilaksanakan, maka ke depan, gagasan angkutan wisatawan di Kota Batu juga layak diwujudkan. Apalagi belakangan muncul gagasan menjadikan Pasar Among Tani Batu sebagai salah satu destinasi wisata yang mbois.
Kelak dengan adanya angkutan pelajar, maka perlu dibarengi dengan kebijakan ketat terkait pelajar yang menggunakan kendaraan bermotor. Sehingga kerawanan kecelakaan pada pelajar bisa ditekan dan beralih menggunakan angkutan pelajar sebagai satu satunya transportasi ke sekolah. Pelajar nyaman, orang tua tenang dan sopir angkot pun riang.(*)