MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Universitas Brawijaya (UB) kembali mengukuhkan Guru Besar. Selasa (16/1) hari ini, UB akan mengukuhkan empat profesor di Gedung Samantha Krida.
Keempat Guru Besar tersebut yakni, Prof. Andriani Kusumawati, S.Sos., M.Si., DBA, sebagai Profesor aktif ke 13 di Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) dan ke 202 di UB, serta Profesor ke 363 dari seluruh Profesor yang dihasilkan UB. Prof. Dr. Agustin Krisna Wardani, S.T.P., M.Si, sebagai Profesor aktif ke 26 di Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) dan ke 203 di UB, serta menjadi Profesor ke 364 dari seluruh Profesor yang dihasilkan UB.
Prof. Dr. Ir. Endah Rahayu Lestari, M.S sebagai Profesor aktif ke 27 di FTP dan ke 204 di UB, serta menjadi Profesor ke 365 dari seluruh Profesor yang dihasilkan UB. Dan Prof. Dr. Sucipto, S.T.P., M.P sebagai Profesor aktif ke 25 di FTP dan ke 205 di UB, serta Profesor ke 366 dari seluruh Profesor yang telah dihasilkan UB.
Prof. Andriani Kusumawati, S.Sos., M.Si dikukuhkan sebagai Profesor dalam bidang Ilmu Pemasaran pada Fakultas Ilmu Administrasi (FIA). Ia membuat konsep Food Selfie-posting Citizenship Behavior untuk mempromosikan city branding melalui wisata gastronomi di era digital.
Ia menjelaskan, Gastronomi adalah proposisi nilai untuk menarik wisatawan. Oleh karena itu, peran ekstra dan sukarela dari konsumen dengan budaya food selfie-posting perlu dimanfaatkan ke arah yang positif untuk mempromosikan dan memposisikan diri sebagai bagian dari city branding. Hal ini dilakukan dengan menunjukkan value dan experience dari makanan serta masakan populer yang dimiliki, yang merupakan bagian dari identitas budaya.
“Model ini nantinya akan membantu pihak-pihak yang terlibat dalam memasarkan pariwisata dan mem-branding kotanya dengan menonjolkan sisi unik destinasinya melalui gastronomi yang disajikan untuk menarik lebih banyak kunjungan wisatawan,” ucap Prof Andriani.
Selanjutnya, Prof. Dr. Agustin Krisna Wardani, S.T.P., M.Si dikukuhkan sebagai Profesor dalam bidang Mikrobiologi dan Bioteknologi Pangan pada Fakultas Teknologi Pertanian. Ia mengembangkan Teknologi BioSIFAG yaitu Teknologi Biopreservasi Berbasis Bakteriosin dan Bakteriofag.
Ia menyampaikan, Teknologi BioSIFAG merupakan teknologi pengawetan pangan modern yang memanfaatkan bakteriosin (bacterial peptide) dan bakteriofag (bacterial virus) untuk menghambat bakteri patogen. Kebaruan dari teknologi ini adalah menggunakan agen biologi berupa protein dan virus dalam menghambat bakteri patogen.
“Selama ini teknik pengawetan konvensional dengan bahan kimia dan antibiotik, biasa digunakan untuk mengontrol kontaminasi bakteri. Namun penggunaan pengawet kimia dan antibiotik berdampak pada penurunan kualitas pangan, respon alergi, pembentukan produk akhir yang bersifat karsinogenik, dan kasus resistensi,” ucap Prof. Dr. Agustin. (hud/imm)