MALANG POSCO MEDIA-TPS di Kota Malang saat coblosan 14 Februari nanti tak pakai tenda. Namun menggunakan ruangan atau tempat permanen.
Itu ditegaskan Pj Wali Kota Malang di sela-sela pengecekan logistik Pemilu 2024. Pengecekan logistik Pemilu dilakukan bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Malang di Gudang Logistik KPU Kota Malang dan Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Rabu (24/1) kemarin.
“Kami ingin memastikan tidak ada TPS nanti yang menggunakan tenda. Tapi pakai tempat yang aman seperti gedung-gedung. Tadi kami sampaikan itu. Karena ini kan musim hujan, jadi kalau hujan seperti apa nanti tidak jadi masalah,” papar Wahyu.
Selain itu ada beberapa yang menjadi perhatian saat pengecekan logistik Pemilu. Yakni ragam jenis logistik Pemilu di Gudang KPU Kota Malang.
Selain hal tersebut, Forkopimda juga memastikan seluruh jenis logistik yang dibutuhkan sudah tersedia. Dan kemarin, seluruh logistik dipastikan sudah tersedia dan datang tepat waktu.
Seluruh logistik juga dipastikan aman disimpan di Gudang Logistik KPU Kota Malang. Wahyu mengatakan proses yang dilakukan petugas gudang logistik saat ini juga sudah masuk tahap akhir persiapan. Yakni packing.
“Beberapa minggu lalu kesiapannya 90 persen saat kami tanyakan. Tapi ini tadi (kemarin,red) Alhamdulilah sudah datang semua. Dan ini hanya tinggal packing saja dijadikan satu. Kalau ada yang kurang satu saja tidak akan bisa didistribusikan. Jadi ini juga butuh perhatian, packing-nya,” jelas Wahyu.
Wahyu mengatakan secara umum logistik Pemilu 2024 sudah siap. Selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah skema dan proses distribusi logistik yang sudah di packing ke masing-masing TPS yang ada di Kota Malang.
Dikatakan Wahyu, seluruh logistik harus sudah ada di masing-masin TPS minimal H-1 hari pemilihan. Artinya pada 13 Februari, seluruh logistik yang dibutuhkan sudah ada di TPS.
“Kami sampaikan tadi H-1 harus semua sudah terdistribusikan di TPS masing-masing. Transportasi distribusi juga harus diperhatikan jika ada yang kurang bisa kami carikan solusinya,” tegas Wahyu.
Orang nomor satu di Pemkot Malang ini juga meminta KPU Kota Malang menyelenggarakan lagi simulasi pencoblosan.
Terutama di hari-hari jelang pemilihan umum. Guna memudahkan proses pencoblosan karena masih banyak warga belum mengetahui proses pemilihan karena skema pemilihan, seperti banyaknya surat suara yang disuguhkan.
“Harapannya ada simulasi coblosan lagi agar mempermudah mereka (pemilih) untuk coblosan nanti,” kata Wahyu.
Sementara itu pengecekan kesiapan juga dilakukan ke Kantor Bawaslu. Diketahui dalam pengecekan ini disampaikan kendala mengenai lokasi kantor Bawaslu. Karena berada terlalu jauh dari pusat Kota Malang.
Wahyu menyampaikan hal ini akan menjadi pertimbangan dan pembahasan. Untuk dicari solusinya dan mencarikan apakah ada lokasi lain milik Pemkot Malang yang lebih representatif agar Bawaslu dapat maksimal menjalankan tugasnya.
Terkait kunjungan Forkopimda Kota Malang, Ketua KPU Kota Malang Aminah Asminingtyas menyampaikan permintaan melaksanakan simulasi coblosan akan segera ditindaklanjuti dalam waktu dekat.
“Iya soal simualasi setelah ini teman-teman akan bimbingan teknis di KPPS,” tegas Aminah.
Ia juga memastikan pendistribusian logistik segera dilakukan setelah packing logistik rampung. Aminah menargetkan pada 6 Februari nanti logistik mulai satu per satu di distribusikan ke seluruh TPS yang ada di Kota Malang.
Ditegaskannya tidak ada kendala signifikan mengenai distribusi, mulai dari transportasi hingga prediksi ancaman atau gangguan distribusi.
“Karena Kota Malang ini relatif kecil kotanya. Dan datar semua. Kami sempat simulasi, paling lama untuk distribusi logistik ke TPS hanya 45-an menit. Itu ke TPS di kawasan Kelurahan Arjowinangun dan kawasan Kelurahan Mulyorejo. Lainnya aman,” pungkas Aminah. (ica/van)