MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kawasan Sawojajar masih belum terbebas dari banjir atau genangan air. Meski telah dibangun drainase besar di sepanjang Jalan Danau Toba (depan BTN) sampai Jalan Ki Ageng Gribig, genangan air yang cukup tinggi saat hujan deras masih terjadi di perempatan Jalan Danau Toba hingga Jalan Danau Kerinci, Jumat (2/1) siang kemarin.
Saksi warga bernama Eko, 32, mengatakan meluapnya air ini terjadi sesaat sejak hujan deras turun. Sementara, guyuran hujan dengan intensitas tinggi itu terjadi sejak pukul 12.30 WIB. Genangan air di Jalan Danau Kerinci mencapai ketinggian betis orang dewasa. Bahkan, sempat ada sepeda motor yang harus didorong karena mati mesin di tengag genangan air di Jalan Danau Kerinci.
“Kira-kira setelah Salat Jumat, itu mulai hujan dan semakin deras. Kemudian air di Danau Kerinci sampai Jalan Danau Toba meluap ke jalan dan menggengi jalan,” sebutnya.
Ia mengatakan ruas Jalan Kerinci di sisi timur yang terhubung dengan gorong-gorong yang baru terpasang di sepanjang Jalan Danau Toba justru meluap cukup tinggi. “Kalau yang di sisi barat itu mungkin sekitar 20 centimeter. Kalau, di sisi timur Jalan Kerinci sampai Danau Toba sampai setinggi lutut orang dewasa genangan airnya di jalan,” bebernya.
Pria yang memiliki usaha tambal ban ini menyebutkan, luapan air ini terjadi saat hujan deras. Ketika hujan mulai reda, air secara bertahap mulai surut. Namun, adanya proyek penambahan gorong-gorong baru belum memberikan dampak signifikan saat hujan deras mengguyur Sawojajar dan sekitarnya.
Seperti diketahui, Pemkot Malang berharap pembangunan gorong-gorong yang dilakukan 2023 lalu itu akan menjadi solusi nyata untuk mengatasi permasalahan banjir di Sawojajar ketika musim hujan tiba.
“Setiap hujan deras pasti meluap. Karena hari ini hujan derasnya segera reda, akhirnya air tidak terlalu tinggi. Tadi sudah hampir melewati taman pembatas jalan (separstor),” lanjut warga asal Cemorokandang Kota Malang, itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPRPKP) Kota Malang Dandung Julhardjanto, menyebutkan luapan ini karena adanya sumbatan. Ia mengatakan, bahwa timnya langsung mengecek sebab terjadinya luapan air.
“Kami menemukan berbagai sampah, baik di saluran yang baru maupun lama. Ada kayu hingga ban mobil. Ini yang kami perkirakan menjadi sebab meluapnya air,” jelasnya.
Saat ini pihaknya terus memonitor terkait meluapnya air di Jalan Tersebut. Khususnya di jalan yang telah terpasang gorong-gorong baru, yakni di kawasa Jalan Danau Toba hingga Ki Ageng Gribig.
“Kami masih terus memantau. Dan kami masih terus memonitor terkait hal (banjir) tersebut. Apakah masih terjadi atau tidak, untuk waktu selanjutnya,” tandasnya. (rex/aim)