.
Friday, November 22, 2024

Letjen TNI (Purn) Ganip Warsito, S.E, M.M; MERAWAT RAKYAT DENGAN SEPENUH HATI

Berita Lainnya

Berita Terbaru

TIDAK pernah kehilangan keramahan kepada seluruh lapisan dan kalangan masyarakat. Begitulah  sosok Letjen  TNI (Purn) Ganip Warsito, S.E, M.M, yang selalu siap merawat rakyat dengan sepenuh hati.

 Hal ini juga melandasi kiprah Letnan Jendral (Letjen) TNI Purnawirawan ini untuk mencalonkan diri sebagai wakil rakyat dalam pemilihan legislatif (Pileg) pada 14 Februari 2024 mendatang.

 ‘’Bagi saya, menjadi wakil rakyat bukan tentang jabatan. Tapi, agar saya sebagai seorang kesatria  dapat terus melanjutkan pengabdian kepada rakyat,’’ tegasnya kepada Malang Posco Media.

SEDULURAN: Letjen TNI (Purn) Ganip Warsito, S.E.,M.M., menyerahkan hadiah kepada juara turnamen bola voli di Dampit.

 Ditambahkan, dengan mengusung konsep seduluran atau kekeluargaan, dirinya selama ini  telah bertemu dengan  masyarakat di seluruh wilayah Malang Raya.  Sehingga tahu seluruh kebutuhan maupun harapan rakyat.

‘’Saat melakukan silaturahmi dan menjalin seduluran, saya  selalu  ‘Berdiri sama tinggi dan duduk  sama rendah’ dengan masyarakat.  Karena tuanku yang sesungguhnya adalah rakyat,’’ tegas Caleg anggota DPR RI Dapil  Jawa Timur V (Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu) dari PDI Perjuangan dengan nomor urut 2 ini.

Ganip Warsito selalu mengusung konsep seduluran dengan masyarakat.

 Tokoh yang juga mengemban amanah sebagai Wakil Komandan Satuan Tugas (Satgas)  Nasional Cakra Buana PDI Perjuangan ini  minta  masyarakat mengikuti Pesta Demokrasi pada 14 Februari 2024 dengan riang gembira. Jangan tergoda politik uang, menjauhi isu SARA (suku, agama, ras dan antargolongan) dan ujaran kebencian.

 Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)   ini juga menegaskan, politik uang harus dihentikan. Karena, politik uang hanya akan menyuburkan korupsi dan keputusan  yang hanya menguntungkan kelompok atau golongan tertentu.

 ‘’Demokrasi di Indonesia masih harus dikawal. Persoalan demokrasi tidak hanya soal menang dan kalah. Tapi melibatkan proses yang bermartabat dan harus ada kata jujur dan adil (jurdil),’’ pungkas Ganip. (red/bua)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img