.
Friday, December 13, 2024

MI Muhammadiyah Manarul Islam Malang, Komitmen Lahirkan Para Hafidz Quran

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Suasana ceria menyambut siapa pun yang memasuki gerbang MI Muhammadiyah Manarul Islam Sawojajar, Kamis (1/2) lalu. Di halaman sekolah yang berada satu kompleks dengan Masjid Manarul Islam ini, anak-anak tampak bermain dengan riang di jam istirahat. Siapa yang menyangka bahwa mereka adalah para hafidz-hafidzah cilik.

Di MI Muhammadiyah Manarul Islam ini, program tahfidz adalah program wajib. Begitu tutur Elok Kurniasari, M.A., waka kesiswaan MI Manarul Islam saat dijumpai Malang Posco Media di sela-sela jam istirahat. “Jika biasanya di tempat lain sebagai ekstrakurikuler, setorannya seminggu sekali, kalau di sini setorannya setiap hari,” jelas Elok.

Ia menerangkan bahwa setiap Senin-Kamis pukul 07.00-09.00 siswa menyetorkan hafalan Alquran, bergantian. Setiap Jumat mereka diajarkan hadits-hadits pilihan. Hari Sabtunya, siswa kelas 1 sampai 5 fokus ekstrakurikuler, sementara anak kelas 6 mengikuti kegiatan tasmi atau ujian murajaah hafalan dengan disimak oleh ustadz-ustadzah.

“Ada ujian setiap akhir semester dan munaqosah setiap akan naik ke juz selanjutnya. Ada raportnya sendiri, jadi ada raport reguler dan raport tahfidz. Anak-anak dikelompokkan berdasarkan kemampuannya. Beberapa anak juga ikut perlombaan tahfidz di luar sekolah. Bahkan ada beberapa yang pernah lolos ke Hafiz Indonesia,” jelas Elok.

Alexia Mercyana Chriswardani, siswi kelas 5 yang akrab dipanggil Cia salah satunya. Ia mengikuti Hafiz Indonesia saat duduk di kelas 3 di tahun 2022. Gadis cilik berusia 11 tahun ini biasa menghafal setiap setelah Salat Ashar, atau setelah Salat Maghrib didampingi oleh neneknya.

“Sekarang sudah hafal 23 juz. Pas awal-awal karena belum ada kemauan itu sulit, sekarang lama-lama mudah. Sulitnya itu kalau ada ayat-ayat yang mirip di juz-juz lain,” tutur Cia sambil tersenyum malu.

Tak hanya lancar menghafal Alquran, prestasi akademik Cia juga tergolong baik. Elok yang juga guru Bahasa Inggris menuturkan bahwa bocah berkacamata itu sangat cepat menangkap pelajaran.

“Waktu ikut Hafiz Indonesia, Cia sempat ketinggalan pelajaran karena izin beberapa bulan. Saat ujian, saya minta mengerjakan sebisanya saja. Eh, alhamdulillah malah dapat nilai seratus,” kenang Elok.

Elok menilai, pentingnya mengajarkan tahfidz bagi anak-anak adalah untuk mendekatkan mereka dengan Alquran. Ini akan membentengi hati dan iman mereka dalam menghadapi gejolak zaman. Dalam kaitannya dengan kurikulum merdeka, pembelajaran berbasis Alquran ini juga dapat diterapkan dalam semua mata pelajaran.

“Diintegrasikan nilai-nilai dalam Alquran dan hadits dalam mata pelajaran. Misalnya, eh aku sudah hafal ayat ini lho, berarti aku harus bersikap begini,” tutur Elok.

Ia berharap kedepannya, program tahfidz ini terus berlanjut dan mendapatkan dukungan dari orang tua. Sinergi antara orang tua dan guru di sekolah yang dapat menguatkan anak-anak dalam menghafalkan Alquran. Tentunya agar seimbang dengan pembelajaran umum lainnya. (mg1/imm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img