Malang Posco Media – Sebanyak 10 anggota polisi yang menjadi korban ledakan di Kantor Subden Jibom Detasemen Gegana Satbrimob dan dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara boleh pulang hari Selasa ini.
Kabid Humas Polda Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Dirmanto menjelaskan, menurut analisa dari tim dokter dan sudah dilakukan rontgen dan pemeriksaan-pemeriksaan bagian dalam tidak ada bagian yang signifikan dan hanya traumatik saja.
Dirmanto memastikan tidak ada tambahan korban pada peristiwa ledakan tersebut. Sementara untuk gudang yang menjadi lokasi ledakan saat ini dalam proses pembersihan dan sterilisasi.”Ada barang-barang yang perlu diamankan dan masih disterilkan di sana,” ujar perwira dengan tiga melati di pundak itu.Ia menegaskan bakal memindahkan gudang penyimpanan, terutama kawasan yang jauh dari pemukiman.
“Kapolda sudah menyampaikan bahwa bangunan ini bangunan tua ya, tahun 1951, kemudian di belakangnya itu direnovasi menjadi gudang sementara untuk penyimpanan handak (bahan peledak) yang akan didisposal, ini sudah akan dilakukan evaluasi secara menyeluruh,” tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Imam Sugianto menyebut ledakan di Kantor Subden Jibom Detasemen Gegana Satbrimob Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur di Surabaya menyebabkan 10 personel kepolisian terluka.
“Saya pastikan tidak ada korban meninggal, jadi hanya 10 korban luka-luka,” kata Kapolda Jawa Timur kepada wartawan, setelah meninjau lokasi kejadian ledakan, Senin (4/3).
Imam menjelaskan para korban mengalami luka lantaran terkena serpihan kaca bangunan imbas ledakan tersebut.Saat ledakan terjadi para petugas sedang melaksanakan kegiatan latihan olah TKP pascaledakan di ruangan yang berjarak sekitar 10 meter dari lokasi ledakan utama atau di gudang penyimpanan bahan peledak.
Kapolda memastikan seluruh personel kepolisian yang menjadi korban ledakan pagi tadi sudah mendapatkan perawatan intensif di fasilitas kesehatan milik kepolisian.”Alhamdulillah sudah ditangani Rumah Sakit Bhayangkara dan tidak ada yang serius. Kami inapkan agar kondisinya bisa dilakukan observasi,” ujarnya. (ntr/nug)