.
Sunday, December 15, 2024

Siapkan Kemandirian Ekonomi Penyandang Autisme, Wouww dan MAC Beri Pelatihan Cat

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Menyiapkan kemandirian ekonomi anak berkebutuhan khusus (ABK), terutama penyandang autisme, Malang Autism Center (MAC) berkolaborasi dengan brand cat premium Wouww menggelar pelatihan Rupa Cita, 27 Februari-5 Maret.

Melalui pelatihan ini, sebanyak 12 penyandang autisme berusia 17-28 tahun diberi bekal keterampilan pengecatan dan seni dekoratif. Usai pelatihan, karya tersebut langsung dipamerkan di MCC.  Founder sekaligus CEO Malang Autism Center, M Cahyadi mengatakan, selama ini para peserta sudah mendapat terapi untuk kemandirian sosial. Untuk masa depannya, mereka juga perlu dilatih agar memiliki kemandirian ekonomi dan tidak bergantung kepada orang tua atau kerabatnya.

“Pelatihan ini merupakan salah satu support agar penyandang autisme memiliki kemandirian ekonomi. Dengan pelatihan ini, ke depannya mereka bisa mandiri dan mendapatkan penghasilan sendiri. Di Malang sendiri, untuk pekerjaan pengecatan profesional bisa mencapai Rp 150 ribu per hari. Tentu saja bisa menjadi sumber penghasilan yang positif bagi mereka,” ujar Cahyadi.

Dari pelatihan tersebut, dapat diketahui jika penyandang autisme tidak kalah saing. Hasil kualitas pengecatan dan seni dekoratif yang mereka kerjakan, sama dengan lainnya. Bahkan, mereka memiliki kelebihan lain, yakni lebih jujur dan pekerja keras.

Chief Operations Officer sekaligus Founder Wouww  Ricky Soesanto mengatakan, melalui pelatihan pengecatan dan seni dekoratif ini, pihaknya tidak hanya memberikan anak-anak penyandang autisme kesempatan untuk mengembangkan potensi mereka. Tetapi juga mempertemukan keterampilan mereka dengan kebutuhan industri masa kini.

”Mereka mendapat sertifikat keahlian yang dikeluarkan oleh Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Tangerang. Para peserta pelatihan ini mendapatkan sertifikasi industri yang menandakan mereka telah menguasai keterampilan dengan baik,” katanya.

Keterampilan pengecatan dan seni dekoratif menjadi topik utama pelatihan ini karena mempertimbangkan pekerjaan baru yang tengah berkembang di masyarakat. Ada banyak sekali kebutuhan seni dekoratif yang diaplikasikan pada berbagai ruang publik dan bangunan. Misalnya dalam bentuk mural yang diterapkan di dinding bangunan hotel, restoran, maupun area publik lainnya.

Di sisi lain, ada banyak penelitian yang menyebutkan bahwa penyandang autisme memiliki fokus dan kreativitas tinggi. Pelatihan keterampilan berbasis seni juga dipercaya sebagai salah satu aktivitas terbaik untuk menggali kreativitas tersebut dan mengembangkannya ke arah yang positif. (nda)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img