MALANG POSCO MEDIA-Punya tiket langsung ikut Pilkada alias tanpa koalisi, partai politik (parpol) pemenang Pemilu 2024 tak serta merta buka pendaftaran bakal calon kepala daerah (cakada). PDI Perjuangan masih konsolidasi internal, sedangkan PKB siapkan desk pilkada.
PDI Perjuangan Kota Malang contohnya. Partai yang meraih sembilan kursi di DPRD Kota Malang ini masih fokus pasca pileg dan pilpres. “Kami akan solidkan barisan lagi dengan mengacu perolehan suara di Pileg,” jelas Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Malang I Made Riandiana Kartika SE MM, kemarin.
Meski begitu dalam satu hingga dua bulan mendatang persiapan menghadapi Pilkada Kota Malang akan dilakukan. Sebelumnya seluruh DPC PDI Perjuangan di seluruh daerah termasuk Kota Malang akan melakukan laporan hasil Pileg ke DPP PDI Perjuangan. Kemudian meminta pertimbangan.
Made menegaskan partainya akan hitung dan petakan kekuatan politik secara matang. Termasuk calon dari internal atau nanti ambil dari unsur eksternal maupun skema internal-eksternal akan kami pertimbangkan semua.
Soal kemungkinan koalisi, Made menegaskan hal tersebut juga menjadi kemungkinan yang bisa terjadi. Karena dia meyakini koalisi bisa menjadi rekomendasi yang baik untuk memenangkan Pilkada Kota Malang.
Meski dikatakannya masih sangat dinamis melihat peta politik Kota Malang kedepan. Made mengungkapkan sosok calon wali kota memang harus dipertimbangkan dengan baik.
“Pertama pengalaman dan kedua dikehendaki masyarakat,” jelas Made.
Begitu juga dengan PDI Perjuangan Kabupaten Malang. Saat ini masih menunggu instruksi DPP PDI Perjuangan.
“Termasuk masalah penjaringan maupun koalisi,’’ kata Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang Didik Gatot Subroto.
Didik mengatakan saat ini PDI Perjuangan berhasil meraih 13 kursi hasil pemilu 2024. Bertambah satu kursi dibandingkan periode sebelumnya. Dengan jumlah tersebut maka PDI Perjuangan pun bisa mengusung sendiri calonnya.
“Tapi apapun, untuk pencalonan kepala daerah, sebagus-bagusnya tetap dibutuhkan koalisi. Dengan siapa kita berkoalisi, kami juga menunggu dari DPP,’’ urai mantan Ketua Komisi I DPDR Kabupaten Malang.
Terpisah Ketua DPC Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Chusni Mubarok juga mengatakan hal yang sama. Terkait Pilkada pihaknya masih menunggu intruksi DPP Gerindra. “Saat ini kami mendapatkan delapan kursi. Tidak bisa mengusung sendiri calon kepala daerah. Itu sebabnya kami butuh berkoalisi. Bisa jadi koalisi dengan partai yang sama pada pemilihan presiden dan wakil presiden. Tapi yang jelas kami tunggu intruksi pusat,’’ tandasnya.
Sementara itu PDI Perjuangan Kota Batu masih menunggu instruksi DPP. Selain itu kata Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Batu, Punjul Santoso menyampaikan sampai saat ini belum fokus pada Pilkada. Pasalnya masih menunggu rekapitulasi hasil pemilu tingkat provinsi sampai pusat tuntas.
“Kami saat ini fokus mengawal tahapan-tahapannya Pilpres dan Pileg agar dilewati dulu. Karena ketika semua sudah pasti maka itu bisa menjadi dasar kami untuk mengusung calon kepala daerah,” ujar Punjul.
Sementara itu Ketua DPC PKB Batu, Nurochman mengatakan hasil perolehan suara rekapitulasi tingkat kota adalah momentum baik bagi PKB untuk mempersiapkan keikutsertaan dalam Pilkada nanti.
“Kami saat ini tengah mempersiapkan Pleno DPC PKB untuk merekomendasikan nama-nama bakal calon wali kota. Namun untuk nama masih belum. Saat ini kami fokus membentuk deskjob pilkada sebagai lembaga ad hoc partai untuk dikonsultasikan ke DPW PKB Jatim dan DPP PKB,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, di Malang Raya hanya PDI Perjuangan dan PKB yang bisa mengajukan calon sendiri ikut Pilkada atau tanpa koalisi. Itu karena perolehan suara di Pemilu 2024.
PDI Perjuangan Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang diproyeksi bisa usung calon sendiri. Sedangkan PKB di Kota Batu karena memenangkan Pemilu 2024. (ica/ira/eri/van)