.
Saturday, December 14, 2024

Cuaca Ekstrem, Pohon Bertumbangan, Banjir ROB di Malang Selatan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA-Cuaca ekstrem sedang melanda Malang Raya.  Angin kencang menumbangkan pohon hingga reklame. Di Malang Selatan, banjir ROB menghempas  sejumlah pantai.

Pantauan Malang Posco Media hingga Rabu (13/3) sore kemarin, terdapat beberapa kejadian di sejumlah lokasi. Seperti tiang listrik ambruk di Jalan Wilis, juga ada reklame roboh di Jalan Basuki Rahmat hingga sejumlah tenda di Pasar Takjil di Talun roboh terkena angin kencang.

Pada Selasa (12/3) sebelumnya bahkan tercatat ada 13 lokasi pohon tumbang. Empat orang mengalami luka. 

Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang Prayitno mengatakan berdasarkan asesmen yang dilakukan, angin yang berhembus di Kota Malang selama beberapa hari ini memang cukup kencang dari biasanya.

“Berdasarkan pantauan weather station BPBD Kota Malang, kecepatan angin maksimal tercatat mencapai 53 km/jam. Sesuai rilis dari BMKG Juanda, tentang kewaspadaan cuaca ekstrem, diperkirakan bisa berlangsung sekitar seminggu kedepan hingga tanggal 18 Maret 2024,” terang Prayitno kepada Malang Posco Media.

Karena diperkirakan berlangsung hingga beberapa hari kedepan, Prayitno meminta kepada masyarakat agar lebih waspada ketika beraktivitas di luar ruangan. Ia mengimbau sebaiknya warga  mengurangi aktivitas di luar rumah, terutama di tempat tempat yang rawan, seperti di bawah pohon atau infrastruktur yang rentan roboh.

“Ketika cuaca seperti ini, kami harapkan masyarakat waspada. Diusahakan jangan beraktivitas di bawah pohon yang sudah tua, atau baliho yang terlihat rawan, ketika angin kencang seperti ini. Kalau bisa meminimalisir kegiatan yang sifatnya outdoor atau di luar ruangan,” imbau Prayitno.

Terpisah Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I BMKG Juanda Sidoarjo, Taufiq Hermawan  memberikan peringatan untuk kewaspadaan akibat potensi cuaca ekstrem yang mengakibatkan bencana hidrometeorologi, termasuk angin kencang. Berdasarkan analisa BMKG, saat ini di wilayah Jawa Timur berada di akhir musim hujan dan memasuki fase peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.

“Adanya aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) dan Gelombang Rossby menambah tingginya potensi pertumbuhan awan konvektif di wilayah Jawa Timur. Serta adanya sirkulasi siklonik di utara Australia mengakibatkan adanya pola konvergensi atau pertemuan angin di wilayah Jawa Timur yang berpengaruh terhadap peningkatan cuaca ekstrem sepekan kedepan,” terang Taufiq.

BMKG Juanda juga telah memberikan imbauan kepada masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap potensi cuaca ekstem selama sepekan ke depan. Wilayah dengan topografi curam atau bergunung atau tebing, diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem.

“Bagi yang sedang berkendara perlu diwaspadai jalan licin, pohon tumbang serta berkurangnya jarak pandang saat hujan lebat berlangsung. Selain itu, masyarakat juga dihimbau untuk selalu memantau kondisi cuaca terkini,” imbaunya.

Sementara itu angin kencang Rabu (13/3) kemarin mengakibatkan sebuah media reklame di kawasan Heritage Kayutangan roboh pukul 10.30 WIB. Menimpa dua mobil, yakni bernopol N 1081 CU dan N  1041 AAQ yang sedang parkir di bawahnya. Peristiwa ini terjadi tepatnya di depan Gang VI kawasan Kayutangan.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Malang, Prayitno, mengonfirmasi kejadian tersebut. Tak lama setelah kejadian tersebut, pihaknya dan tim segera meluncur untuk membantu proses evakuasi bersama Satpol PP Kota Malang.

Sebagai upaya antisipasi, BPBD melakukan pengamatan dan mitigasi bencana. Mengingat angin kencang yang menghempas Kota Malang dalam beberapa waktu terakhir.

Ia menyampaikan, tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Adapun kerusakan mobil merupakan wewenang dari pihak asuransi dan instansi yang terkait. Pihak BPBD terbuka bagi warga yang ingin melaporkan reklame yang terkelupas atau informasi antisipasi lain. “Kami kirim tim asesmen  untuk meninjau,” terangnya.

Terpisah, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Malang, Heru Mulyono, S.IP., MT, membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya telah melakukan upaya evakuasi papan reklame yang menimpa kaca mobil. “Potongan reklame tersebut sudah diamankan dan dibawa ke Mako Satpol PP,” katanya.

Sementara iu di wilayah Kabupaten Malang, tumpukan triplek bekas milik Priyono, 43, di Dusun Kanigoro Desa Kasembon Kecamatan Bululawang tiba-tiba terbakar, Selasa (12/3) malam. Hal ini akibat dari angin kencang yang melanda wilayah setempat pada malam itu.

“Kejadiannya sekitar pukul 18:30 WIB. Warga yang melintas pertama kali melihat tempat penimbunan triplek bekas terbakar. Kemudian pemilik (Priyono) dan warga sekitar berdatangan berusaha memadamkan api,” ujar Kapolsek Bululawang, Kompol Ainun Djariyah saat dikonfirmasi, kemarin.

Warga sempat berjibaku berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Namun karena saat itu angin kencang sehingga kobaran api sulit dipadamkan. Melihat hal ini, Priyono menghubungi petugas  pemadam kebakaran (Damkar) Kabupaten Malang.

“Kurang lebih ada empat unit mobil Damkar datang memadamkan api,” sambung Kapolsek.

Berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP), Ainun menerangkan bila penyebab tumpukan triplek bekas terbakar diduga karena adanya gesekan kayu bekas triplek yang sudah lama dan  mengering sehingga, saat ada angin kencang gesekan kayu bekas trilplek tersebut mudah terbakar.

“Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa ini. TKP berada di ladang kosong jauh dari pemukiman penduduk,” jelasnya. 

Sementara itu  beberapa wilayah pesisir Malang Selatan dilanda   banjir ROB, Rabu (13/3) kemarin. Air laut meluap ke dalam beberapa bangunan hingga membuat tempat budidaya ikan mengalami jebol.

Namun hingga kemarin petang, BPBD Kabupaten Malang melalui laporan resminya menyebut tidak ada dampak kerugian yang signifikan, baik infrastruktur maupun bangunan rumah penduduk.

Pesisir Pantai Sendangbiru Desa Tambakrejo Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe) menjadi salah satu kawasan yang diterjang banjir ROB. Diketahui air pasang terjadi kemarin dari pagi hingga siang.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (KL) BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan meengatakan banjir ROB berakibat pada meluapnya air ke pesisir pantai di wilayah Malang Selatan.

“Air meluap ke area Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan bongkar muat pelabuhan Sendang Biru hingga masuk ke dalam bangunannya. Tinggi air setinggi 50 centimeter (cm),” ujarnya.

Selain Pantai Sendangbiru, banjir ROB juga terjadi di Pantai Bajulmati Kecamatan Gedangan. Air pantai meluap hingga masuk ke masjid dengan tinggi air 30 cm. Selain itu, tempat budidaya ikan dan  penyu   jebol dan air meluap ke jalur lintas selatan (JLS)

“Sementara area rumah konservasi penyu masih dalam kondisi aman,” sambung Sadono. Dilanjutkannya, air dari Pantai Ungapan Desa Gajahrejo Kecamatan Gedangan meluap hingga menyasar ke  warung-warung wisata.

Tingginya sekitar 10 cm. Sedangkan di Pantai Tambakrejo luapan air   sebatas plengsengan, tidak sampai meluap ke jalan.

“Akan tetapi sejauh ini terpantau di seluruh pantai selatan Kabupaten Malang yang mengalami banjir ROB  tidak berakibat pada kerugian material atau bangunan dan tidak ada korban jiwa,” jelasnya. (ian/Mg1/den/van) 

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img