.
Sunday, December 15, 2024

Renovasi Kanjuruhan Tuntas Desember

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Diawasi Komisi X DPR RI, Agustus Sudah Bisa Digunakan

MALANG POSCO MEDIA-Renovasi Stadion Kanjuruhan jadi atensi DPR RI. Komisi X DPR RI cek perkembangan proses renovasi Stadion Kanjuruhan di Kepanjen, Kamis (14/3) kemarin. Pasalnya tahapan renovasi harus tuntas sesuai jadwalnya.

Hadir dalam peninjauan komisi yang membidangi  pendidikan, riset, olahraga dan kepariwisataan itu di antaranya Bupati Malang HM Sanusi dan jajaranya, Aremania dan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan. Selain itu perwakilan PT Waskita Karya sebagai kontraktor  renovasi Stadion Kanjuruhan juga ikut mendampingi.

Sementara itu, sejumlah awak media diperkenankan menunggu di luar area pagar pembatas renovasi Stadion Kanjuruhan. Terlihat dari luar Stadion Kanjuruhan, proses pembangunan terus berlangsung. Sejumlah pekerja sibuk bekerja. Pagar terbuat dari seng setinggi kurang lebih dua meter terpasang sebagai pembatas.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih menjelaskan kedatangannya dan beberapa anggota Komisi X DPR RI untuk mengecek progres renovasi  Stadion Kanjuruhan yang dibiayai APBN.

“Hari ini kami dibagi tiga,  ada yang ke Malang, Sidoarjo, dan Bali. Semuanya ke stadion karena bukan pada fisiknya, fisik itu karena ada problematika ketika peristiwa Kanjuruhan diduga ada problematika fisik, yaitu bangunan,” jelas  Abdul Fikri kepada wartawan.

Pemerintah melalui APBN telah mengalokasikan anggaran dengan jumlah lebih dari Rp 330 miliar untuk renovasi Stadion Kanjuruhan. “Sekarang renovasi sudah 30 persen, target Desember 2024 sudah selesai. Akan ada percepatan. Karena Agustus sudah digunakan event seperti Hari Kemerdekaan,” jelasnya.

Abdul Fikri juga menyampaikan terkait dengan persoalan perlindungan suporter. Diuraikan dia, dalam regulasi, yakni  UU Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan disebut sudah jelas.

“Tapi PP-nya belum terbit. Padahal undang-undang yang lalu, Nomor 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional tidak mengatur secara detail,” kata dia.

“Undang-undang yang sekarang ini mengatur secara detail. Bagaimana pelaksanannya,  hak-hak suporter itu apa, kemudian mereka nanti ada perlindungan seperti apa. Itu semestinya didetailkan. Namun sampai sekarang belum ada. Maka nantinya kami akan ingatkan kementerian terkait, ” papar pria berkacamata itu.

Dalam kunjungan Komisi X itu juga digelar pertemuan dengan pengurus olahraga, sepak bola, maupun perwakilan Aremania. Abdul Fikri menyampaikan bila substansinya menindaklanjuti problem  dari peristiwa Tragedi Kanjuruhan pada tahun 2022 lalu. Seperti masih terdapat suporter yang meminta penyelsaikan hukum. Namun komisi X DPR RI sudah menjawab dan akan menyampaikan ke Komisi III DPR RI sesuai tugas masing-masing.

Sementara itu, sejauh ini renovasi Stadion Kanjuruhan masih sesuai desain awal. Namun, ada penambahan sebagai penunjang renovasi. Hal inipun sudah dikomunikasi oleh PT Waskita Karya sebagai  kontraktor renovasi stadion.

“Saat ini desain renovasi yang kami terima memang sudah sesuai,  malah ada beberapa tambahan yang perlu kami laksanakan yang belum dimasukan desain kami diawal. Ini sudah kami komunikasikan ke semua pihak, ke perencanaan, PUPR, dan pihak kabupaten (Pemkab Malang), ” kata  Project Manager Renovasi Stadion Kanjuruhan, PT Waskita Karya  Vino Teguh Pramudya.

“Tambahan ini di landscape, pagar, lahan parkir, sampai kegiatan lain seperti renovasi struktur dari beberapa item yang memang belum masuk desain kami masukan untuk penunjang renovasi ini,” sambungnya.

Sementara itu perbedaan signifikan renovasi Stadion Kanjuruhan dari sebelumnya terkait pada sistem, fungsi maupun struktur. Paling masif, lanjut Vino, pada struktur yang sudah berpuluh tahun ini akan diperbaiki.

“Semua tangga di gate  kami lakukan pembongkaran total karena memang kami lihat kecuraman tangga belum memenuhi sertifikat kelayakan fungsi. Jadi kami lakukan pembongkarn menjadi tangga baru yang dapat memenuhi poin -poin sertifikat  kelayakan fungsi,” jelasnya sembari mengatakan atap stadion juga akan diperpanjang.

Sementara itu Nuri Hidayat, salah satu orang tua korban Tragedi Kanjuruhan asal Desa Kasembon Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang  mengatakan tidak menentang renovasi Stadion Kanjuruhan. Namun keluarga korban menginginkan agar  gate 13 dipertahankan. Pria berusia 55 tahun ini menyebutkan, itu sebagai pengingat bahwa pernah terjadi Tragedi Kanjuruhan.

“Pada dasarnya kami sebagai keluarga korban  ingin mempertahankan gate 13 untuk sarana berdoa. Bukan karena mistis. Tapi supaya jadi pengingat bahwa pernah terjadi Tragedi Kanjuruhan ini dan tidak terulang lagi di tempat-tempat lain. Bukan menolak pembangunan. Cuma kebetulan di gate 13 saat itu anak-anak kami paling banyak korban di sana,” ujarnya sendu.(den/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img