MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Dibalik moncernya performa Charles Lokoli Ngoy dalam lima laga terakhir, ada peran baru dilakoni tandemnya di lini depan, Dedik Setiawan. Sang pemain kini bermain lebih melebar dan kerap beroperasi dari sektor sayap. Dengan posisi lebih dinamis, tiga gol dan dua assist telah dibuat Dedik ketika Tim Singo Edan dilatih Widodo Cahyono Putro.
Saat era Fernando Valente, Dedik kerap dimainkan sebagai ujung tombak kembar bersama Gustavo Almeida (di putaran pertama) atau Gilbert Alvarez (putaran kedua). Namun, posisi sedikit diubah oleh Widodo ketika dipercaya menjadi head coach Arema FC.
Dedik lebih memiliki keleluasaan bergerak karena sang ujung tombak dipercayakan pada Lokoli. Dedik kerap bergantian posisi di sektor sayap kanan atau kiri, kadang juga bergerak di area penalti. Kecepatan Dedik tersebut dipahami oleh pelatih, sehingga bola daerah kerap menjadi andalan mengancam pertahan lawan.
Pemain bernomor punggung 27 itu mengakui enjoy dengan posisi baru tersebut. Namun dia menekankan siap dengan posisi manapun yang diberikan pelatih.
“Kami jalani instruksi dari pelatih saja, di posisi manapun harus siap memainkannya dengan maksimal,” kata Dedik.
Dia mengatakan, ada hal lain yang membuat penampilannya dan tim meningkat. Meskipun dalam lima laga terakhir juga masih ada hasil negatif yang didapatkan Arema FC.
“Latihan juga cukup bagus, sehingga kami semakin mudah di lapangan pertandingan,” tambahnya.
Selain Dedik, performa dari Charles Lokoli juga bagus. Dengan posisi baru sebagai target man, pemain berpaspor Australia ini mencetak lima gol dan satu assist ketika Arema FC di tangan WCP.
Hasilnya, dalam lima pertandingan pun Arema FC tak pernah absen membuat gol dengan tiga kemenangan, sekali seri dan sekali kalah. (ley/jon)