MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Sekretaris Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kabupaten Malang mendapat penghargaan dari Polres Malang. Penghargaan itu diserahkan Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana saat Upacara Hari Kesadaran Nasional (HKN) di Lapangan Satya Haprabu Polres Malang, Senin (18/3).
Dua sekretaris yang menerima penghargaan ini adalah Andika Fajar Kurniawan (Sekretaris II IMI Kabupaten Malang) dan Donny DKMS (Sekretaris I IMI Kabupaten Malang). Keduanya dianggap berdedikasi tinggi dalam melakukan intervensi terbuka kelompok pelaku balap liar di wilayah hukum Polres Malang.
“Dari dedikasi mereka, terbentuk wadah dan terselenggara Kanjuruhan Street Race,” kata Kholis, sapaan Kapolres Malang ini. Dia juga mengapresiasi gagasan positif IMI Kabupaten Malang menggelar event Kanjuruhan Street Race. Menurutnya, kegiatan ini membantu polisi menghentikan maraknya balap liar yang meresahkan masyarakat.
“Sejak bulan Desember 2023, kita sudah melakukan pendekatan-pendekatan kepada rekan-rekan komunitas atau pemuda yang memiliki minat dan hobi di bidang adu kecepatan,” ujar dia. Sementara itu, kepada Malang Posco Media, Andika mengaku bangga dengan penghargaan yang diperolehnya.
Dia sendiri mengaku sama sekali tidak menyangka akan mendapat penghargaan ini. Pria yang juga ajudan Bupati Malang, HM Sanusi ini mengaku Kanjuruhan Streen Race digelar berawal dari keresahan dirinya terhadap balap liar. Dia yang merupakan warga asli Kepanjen miris melihat balap liar, baik itu di area stadion Kanjuruhan maupun area Jalibar..
“Hingga akhirnya kami pun menyelenggarakan Kanjuruhan Street Race. Disini anak-anak motor yang biasa balap liar bisa unjuk gigi. Mereka bisa mencoba sirkuit sepanjang 210 meter untuk balap,” katanya. Andika mengaku tidak menyangka Kanjuruhan Street Race banyak diminati.
Tidak hanya dari Malang Raya saja pesertanya. Tapi banyak dari mereka yang datang dari luar kota. “Peserta Kanjuruhan Street Race wajib membayar Rp 20 ribu setiap kali balap. Ini bukan kompetisi. Ini pembinaan. Kalaupun berbayar, itu hanya untuk material saja,” tegas dia. Animo peserta juga sangat luar biasa.
Setiap kali terselenggara peserta bisa mencapai 800 orang. “Meskipun pembinaan, tetap ada kelasnya. Sehingga peserta yang ikut tidak ngawur,” tambahnya. Kelas yang dimaksud yaitu sport 2 tak, bebek 4 tak, surex, bebek 2 tak, matic, herex, sport 4 tak dan FFA (Free For All) jenis dan Cc motor bebas. (ira/mar)