.
Friday, November 22, 2024

Rem Blong, Bus Tabrak Empat Rumah, Motor dan Truk

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Seorang Ibu Asal Desa Klampok Singosari Tewas

MALANG POSCO MEDIA-  Diduga rem blong, bus pariwisata Sinar Dempo, K 7006 OB mengalami kecelakaan di Jalan Klampok Kecamatan Singosari, Rabu (20/3) sekitar pukul 12.30. Bus menabrak empat rumah, satu truk dan satu motor. Seorang tewas, lima orang terluka dan empat rumah rusak akibat kecelakaan ini.

Korban tewas yakni Dhita Farikha Aprilia, 28 tahun  warga Desa Klampok, Singosari. Saat kejadian, wanita ini bersama anaknya yang masih berusia empat tahun, dibonceng suaminya Agus Efendi, 31 tahun  naik Yamaha Vega, N 6368 EBH.

Saksi mata kejadian Nabila mengatakan, kecelakaan maut ini terjadi sekitar pukul 12.30 WIB.

Saat itu, ia baru selesai memotong rambut pelanggan di salon di rumah miliknya, dan naik ke lantai dua. “Tiba-tiba terdengar suara seperti gempa dan rumah bergetar. Saya lari ke balkon rumah lantai dua dan melihat bus yang melaju dari barat menuju timur sudah menghantam beberapa rumah termasuk rumah saya dan truk,” kata wanita 28 tahun ini.

Bus itu  dikemudikan Charles Nainggolan, 36 tahun, warga Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan. “Saat itu, saya sempat mundur dari balkon, takut bus ikut menabrak lantai dua. Saya kaget saat turun ke lantai satu, melihat kondisi salon sudah berantakan, dan rusak parah,” ungkapnya.

Nabila langsung mencoba keluar rumah.  Ia melihat posisi bus sudah terhenti dan truk muat galon yang dikemudikan Arif Dwi Efendi, 31 tahun  warga Desa Klampok, Singosari didampingi sopir cadangan, Diki Wahyu Setiawan, 23 tahun warga Desa Candirenggo rusak parah. Nabila makin kaget saat melihat ada korban tergeletak di depan salon miliknya.

“Ternyata yang menjadi korban namanya Dhita yang dibonceng suaminya. Ia bersama anak yang masih berusia empat tahun. Kondisinya sudah terbujur di jalan. Kakinya terlihat patah. Suaminya posisi di atas motor karena terjepit tiang telepon. Anaknya terjatuh di aspal dengan kondisi luka-luka,” terangnya.

Kecelakaan ini mengakibatkan  jalan itu macet total. Kasatlantas Polres Malang, AKP Dani Adis Garta mengatakan, kondisi Dhita meninggal dunia saat dirawat. Sementara suaminya Agus Efendi dan anaknya, masih menjalani perawatan intensif karena mengalami luka berat.

“Sementara, untuk sopir truk dan rekannya mengalami luka ringan. Termasuk juga kondisi sopir bus yang juga mengalami luka ringan. Seluruh korban dievakuasi secara bergantian, dan dibawa ke IGD RS Prima Husada Singosari,” paparnya.

Dari hasil penyelidikan, diketahui bus baru saja keluar dari bengkel yang tidak jauh dari lokasi kejadian. 

“Kami masih dalami kecelakaan karambol ini. Terkait apakah ada tersangka atau tidak, kami juga belum bisa memastikan,” tambah Adis.

Saat ini, pihaknya masih mendalami kondisi sopir bus serta kendaraan tersebut. “Termasuk apakah ada perbaikan yang sedang dilakukan saat di bengkel itu. Baik bodi, cat atau mesin,” jelasnya.

Sementara itu keluarga korban meninggal dunia dalam laka lantas ini, Dita Farikha Aprilia tidak menyangka kejadian itu terjadi.

Salah satu anggota keluarga yang datang ke  

Rumah Sakit Prima Husada Singosari, Jupri mengatakan saat kejadian keponakannya, Dita bersama suaminya, Fendi dan putrinya yang   membeli menu berbuka puasa tidak jauh dari rumah mereka, di Gang Mundu Dusun Krajan Desa Klampok Kecamatan Singosari.

“Mas Fendi bersama keluarga habis belanja mau pulang. Lokasi kejadian jaraknya sekitar 5 meter dari Gang Mundu sudah mau belok ke rumah masuk gang. Namun ada bus mengalami rem blong dari atas menghantam dan juga tiang cagak telepon di dekat Gang Mundu,” kata  Jupri sendu.

Ia saat kejadian sedang bekerja di salah satu masjid dekat TKP. Sedangkan posisi keponakannya, Dita berada di posisi kiri jalan. Namun bus melaju dan menyisir penurunan hingga posisi Dita keluar ke ruas aspal jalan raya yang tidak seharusnya.

Dikatakan pria berusia 54 tahun tersebut bila kaki keponakannya itu kesehariannya mengurus rumah tangga. 

“Suaminya (Fendi) sudah sadar tapi masih tanya kondisi istrinya (Dita). Tapi kami tidak bilangin (meninggal), masih dirawat,” sambung Jupri. Saat kejadian diketahui olehnya yang mengendarai sepeda motor yaitu Fendi.

Jenazah Dita kemudian dipindahkan ke ruang jenazah Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA)  Kota Malang untuk dilakukan visum. (rex/den/mar/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img