MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Prof. Dr. H. Roibin, M.H.I mengisi tausiyah dalam acara Buka Bersama Civitas Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang. Kegiatan ini digelar di Masjid Margo Utomo Unitri, Rabu (20/3). Dalam kesempatan tersebut, Prof Roibin menjelaskan kemulian seseorang dengan ilmu.
Protes para Malaikat kepada Allah di awal penciptaan manusia terbantahkan dengan keutamaan Nabi Adam. “Dijelaskan dalam Alquran bahwa para malaikat keberatan dan mempertanyakan kepada Allah, buat apa menciptakan manusia yang pada akhirnya nanti menciptakan kerusakan?,” ujar Prof Roibin.
Dia melanjutkan penjelasannya, bahwa Allah yang Maha Mengetahui segalanya, telah membuat perencanaan di luar nalar malaikat. Nabi Adam yang dibekali ilmu pengetahuan mampu menjawab persoalan yang diberikan Allah. “Itu karena Allah mengajarkan Nabi Adam dengan nama-nama yang menjadi simbol keilmuan. Dan itu tidak dimiliki malaikat,” imbuhnya.
Melalui penjelasan Alquran tersebut Prof Roibin membuka cakrawala civitas Unitri Malang akan keutamaan Ilmu pengetahuan. Bahwa mereka yang berilmu lebih utama dari yang tidak berilmu.
Ilmu pengetahuan menjadi penerang. Menjadi petunjuk. Sebaliknya kejahilan atau kebodohan membuat seseorang tersesat. “Maka tidak ada alasan bagi kita sebagai manusia untuk tidak belajar. Karena ilmu menjadi sumber pengetahuan,” tambahnya.
Oleh karena itu, kata dia, manusia dipercaya oleh Allah sebagai khalifah di bumi. Artinya sebagai ‘Wakil Allah’ untuk mengelola bumi dan kehidupan. Ilmu pengetahuan menjadi bekal yang sifatnya sangat signifikan dalam menjalankan tugas kekhalifahan.
“Maka mereka yang tidak berilmu tidak akan mampu menjalankan dengan baik tugas (khalifah) tersebut. Karena sesungguhnya akan banyak persoalan dan tantangan sebagai ujian bagi manusia. Ilmu akan membimbing kita untuk menentukan keputusan yang benar,” terangnya.
Namun kata Prof Roibin, ilmu saja tidak cukup. Sebagai hamba Allah, ilmu harus dilandasi dengan iman. “Karena kemuliaan bisa diraih hanya dengan keduanya. Kalau ilmu tanpa iman, maka menjerumuskan ke dalam kehinaan,” terangnya.
Sementara itu, kegiatan Buka Bersama Civitas Unitri berlangsung sederhana namun khidmat. Kegiatan ini dihadiri oleh Rektor Unitri, Prof. Dr. Ir. Eko Handayanto, M.Sc, para wakil rektor, dekan, kaprodi, dosen dan sebagian mahasiswa. Unitri juga mengundang beberapa pengurus RW dan RT di sekitar kampus.
Usai sesi siraman rohani dilanjutkan dengan takjil buka bersama. Lalu salat Maghrib berjamaah, zikir dan doa. Acara dilanjutkan dengan makan bersama.
Prof. Dr. Ir. Eko Handayanto, M.Sc, menyampaikan, kegiatan Buka Bersama Civitas Unitri sudah menjadi agenda rutin setiap Bulan Ramadan. Menurutnya, ada hikmah dibalik kegiatan ini. Selain memperkuat silaturahmi antar civitas akademika, juga mempererat hubungan dengan warga sekitar kampus.
“Dari kegiatan ini silaturahmi kita semakin kuat. Kebersamaan semakin kokoh untuk sama-sama memajukan Unitri. Selain itu ilmu kita semakin bertambah dengan tausiyah yang disampaikan oleh narasumber,” ungkapnya. (imm)
