MALANG POSCO MEDIA – Tepat pada 1 April sebagai hari jadi Kota Malang, Pemerintah Kota Malang melakukan ziarah ke Pesarean Ki Ageng Gribig, Senin (1/4) kemarin. Bersama dengan seluruh perangkat daerah di lingkungan Pemkot Malang, ziarah itu dipimpin langsung oleh Pj Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM.
Ia bersama dengan rombongan datang di komplek makam Ki Ageng Gribig tepat setelah subuh atau dini hari. Setelah membaca doa, Wahyu kemudian menaburkan bunga di makam Ki Ageng Gribig.
“Pagi ini (kemarin, red) kami ziarah ke makam Ki Ageng Gribig yang merupakan tempat tokoh tokoh pendahulu kita. Memanjatkan doa, membaca Yasin dan tahlil bersama,” terang Wahyu.
Ki Ageng Gribig sendiri diketahui merupakan salah satu tokoh penyebar agama Islam di Kota Malang. Selain itu, ia juga dikenal sebagai tokoh yang ‘babat alas’ di sejumlah wilayah di Kota Malang. Di komplek tersebut, juga terdapat beberapa tokoh lainnya, yakni Bupati Malang. Diketahui Kota Malang dulunya merupakan bagian dari wilayah Karesidenan Malang yang meliputi wilayah Malang Raya.
Selain berziarah, peringatan HUT Ke-110 Kota Malang juga diwarnai dengan napak tilas bangunan bersejarah di Kota Malang. Untuk eleng riwayat, Pj Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM. bersama para pejabat Pemkot Malang mengendarai moda transportasi lawas Kota Malang, bemo keliling bangunan bersejarah.
Ada enam lokasi bersejarah di Kota Malang yang dikunjungi rombongan napak tilas dalam peringatan HUT ke-110 Kota Malang. Diawali dengan melihat bangunan Stasiun Kota Baru Malang, menuju Gedung Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Lanjut ke Alun-alun Malang, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cabang Malang, Gedung Kantor Pelayanan Pembendaharaan Negara KPPN) dan diakhiri di Gedung Kesenian Gajayana.
“Kami sengaja keliling lokasi gedung gedung bersejarah di Kota Malang ini untuk napak tilas. Kami tidak mau melupakan sejarah, ini bisa jadi bahan refleksi pembagunan Kota Malang ke depannya,” papar Wahyu Hidayat, di sela sela Napak Tilas.
Ini juga dilakukan untuk menginformasikan kepada masyarakat Kota Malang untuk tetap merawat sisa sejarah yang ada. Khususnya bagi kaum kaum muda Kota Malang agar tetap memiliki pengetahuan sejarah Kota Malang.
Di beberapa lokasi napak tilas ini juga Wahyu dan jajaran pejabat Pemkot Malang melihat langsung benda benda bersejarah yang ada di gedung gedung bersejarah yang dikunjungi. Seperti bangunan Gedung Regional Chief Economist (RCE) Center di KPPN Malang. “Kita tidak boleh lupa dengan sejarah,” tandasnya. (ian/ica/aim)
-Advertisement-.