MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat memberi perhatian tersendiri terhadap sejumlah hal yang mungkin terjadi menjelang Hari Raya Iedul Fitri. Salah satunya adalah tradisi takbir keliling yang dilakukan pada malam lebaran.
Wahyu mengimbau agar masyarakat saling menjaga kondusifitas dengan melakukan takbir di tempat-tempat ibadah saja.
“Kalau takbirnya di masjid dan musala tentu boleh. Yang ‘mobile’ (keliling, red) itu tidak diperbolehkan. Kami sudah sampaikan juga kepada camat dan lurah agar tidak ada yang melaksanakan takbir keliling,” ujar Wahyu.
Ia memahami ada lokasi tertentu yang tiap tahun biasa menggelar takbir keliling, misalnya seperti yang biasa terjadi di kawasan Kotalama dan sekitarnya. Ia pun bakal menggandeng kepolisian untuk melakukan antisipasi.
“Kami imbau ikuti ketentuan saja. Tentu larangan itu ada alasannya. Agar suasana hari raya bisa terjaga,” tambah Wahyu.
Sementara itu, Kabag Ops Polresta Malang Kota, AKP Sutomo mengungkapkan, pihaknya telah melaksanakan rapat koordinasi dengan sejumlah pihak. Mulai dari tokoh agama, tokoh masyarakat hingga Dewan Masjid Indonesia (DMI). Berdasarkan rapat tersebut, pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak melaksanakan takbir keliling.
“Kenapa kami imbau takbir keliling untuk tidak dilakukan, karena ada beberapa kejadian. Dimana takbir keliling diikuti dengan speaker sound yang besar, dan meski ada takbirnya tetapi musiknya diganti koplo,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Sutomo juga menyebut, terkadang dalam kesempatan seperti itu juga disertai kegiatan yang tidak benar seperti aksi minum minuman keras. Hal ini justru berpotensi mengganggu kenyamanan dan keamanan masyarakat.
“Lebih baik dan lebih khusyuk, untuk melakukan takbir di masjid-masjid maupun di musala-musala. Apabila tetap ingin melaksanakan takbir keliling, jangan di jalur-jalur utama protokol, karena akan mengganggu ketertiban berlalu lintas,” pungkasnya. (ian/aim)
