.
Monday, December 16, 2024

Awas Psikologis

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Langkah gontai, kepala tertunduk. Tak jarang air mata itu keluar dari para pemain. Itulah yang terjadi usai kekalahan Arema FC dari PSS Sleman di Stadion Manahan Solo, Senin (15/4) lalu. Kalah 1-4, kekalahan memalukan dan semakin mengancam keberadaan Singo Edan di kasta tertinggi kompetisi di Indonesia.

Berjalan gontai dari lapangan, menuju ruang ganti. Dan masih berlanjut, mereka masih tertunduk. Malahan, ada salah satu pemain yang matanya sampai bengkak ketika perjalanan pulang. Masih sangat terpukul bila mengingat kegagalan tersebut.

Kini, selepas kekalahan tersebut Arema FC sah tertinggal dari PSS Sleman dan Persita. Bahkan, kini muncul Rans Nusantara yang berada tepat dua posisi di atas Arema FC di klasemen sementara. Jarak poin pun hanya tiga poin. Sementara, PSS sedikit menjauh dengan 35 poin dan Persita juga meninggalkan zona merah dengan 32 poin.

Matchday pun tersisa tiga. Jadwal Arema FC tidaklah ringan. Away ke Borneo FC, menjamu PSM Makassar yang masih belum aman, dan tandang ke markas Madura United.

Berapa poin yang bisa didapatkan? Entahlah. Sepertinya sulit untuk memprediksi tambahan poin kedepannya. Hal ini melihat kondisi di tim Arema FC juga.

Optimisme yang sempat tinggi, saat ini kembali bercampur dengan tekanan yang menyerang psikologis pemain. Saya tidak berani menyebut mereka pesimis. Karena dari kata-kata, sejumlah pemain masih terus meyakinkan bila mereka bisa selamat. Masih ada tiga laga.

Beberapa pemain masih berhitung tambahan poin, berhitung pula tim lain gagal mendapatkan poin. Namun, itu percuma bila Julian Guevara dkk tak segera mendapatkan tambahan poin. Sudah tiga laga kalah beruntun. Dari Persita, Persebaya dan PSS, yang notabene adalah kompetitor selamat degradasi.

Bos Arema FC di dalam ruang ganti pun terus memotivasi. Dia meyakinkan, tugas tim di lapangan adalah tidak berputus asa. Tidak menyerah dan terus berdoa pula, berharap campur tangan Tuhan.

Widodo Cahyono Putro pun demikian. Pria asal Cilacap ini terus memberikan dorongan positif pada anak asuhnya.

“Saya berpesan kepada pemain, ini sudah terjadi. Kami masih ada tiga pertandingan tersisa. Jangan patah semangat terus sampai akhir,” kata Widodo selepas pertandingan lawan PSS.

Selain bersemangat, tentunya dia menyadari pentingnya berbenah. Evaluasi diri dan introspeksi. Apa yang sangat lemah, harus diperkuat. Baik secara tim taktikal, maupun kepercayaan diri pemain. Kalau kini mental ikut lemah, psikologis pemain perlu ditingkatkan. Bagaimana melakukannya? Harus dari dalam diri sendiri juga. Selain juga perlu bantuan manajemen.

Tahun lalu, penggawa Arema FC sampau mendapatkan menu bimbingan psikolog selepas Tragedi Kanjuruhan. Mungkin, kini saatnya juga, sebelum benar-benar terlambat. Karena meskipun waktunya singkat, masih ada harapan.

“Jadi kedepan saya berharap, pemain menumbuhkan semangat karena masih ada tiga pertandingan. Saya hanya berharap itu. Motivasi dari dalam diri dan saling support kita semua,” pungkas dia. (ley)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img