.
Thursday, December 12, 2024

Cerdas dan Cermat Mengawal Inflasi Daerah, TPID Kota Malang Sabet Penghargaan dari BI

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang berhasil menyabet penghargaan dengan Predikat TPID Cerdas dan Cermat Mengawal Inflasi Daerah (Kucecwara) 2023. Penghargaan ini diberikan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang dalam kegiatan Sinergi Menuju Ekonomi yang Kreatif, Tangguh, Teruji dan Terdigitalisasi (Sekartaji) di Ballroom Grand Mercure Malang, Selasa (30/4).

Penghargaan itu diberikan, atas dedikasi TPID Kota Malang yang secara aktif dan progresif dalam menekan laju inflasi. Penghargaan ini berikan kepada Kota Malang, yang masuk dalam nominasi TPID Kucecwara 2023 dengan indikator Indeks Harga Konsumen (IHK).

“Insya Allah, dengan penghargaan hari ini, menjadi motivasi bagi kami, agar ke depan  kami bisa memacu semangat lagi dari TPID, untuk bisa terus mengendalikan inflasi,” ungkap Pj Walikota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM.

Penghargaan yang diberikan langsung oleh Kepala KPwBI Malang Febrina bersama Deputi Kepala KPwBI Jawa Timur Noor Nugroho, memberikan semangat baru yang luar biasa. Predikat ini juga menjadi bukti, kinerja TPID Kota Malang sukses menekan inflasi.

“Terbukti sejak 2023 hingga 2024 awal, memang inflasi di Kota Malang ini terkendali. Biasanya ada kenaikan harga barang pokok di momen Natal dan tahun baru, namun ini bisa dikendalikan dengan baik. Bahkan, di awal 2024 di Kota Malang mengalami deflasi,” jelasnya.

Wahyu Hidayat juga mengatakan, memang ada beberapa program unggulan yang dampaknya bisa dirasakan masyarakat langsung. Kegiatan yang familiar di masyarakat Kota Malang, seperti Operasi Pasar Murah serta Warung Tekan Inflasi di beberapa pasar, terbukti efektif membendung laju inflasi.

“Kami juga sudah mendapatkan ide baru, ini dari BUMD Tugu Tunas yang merencanakan (Pasar Murah) digelar di setiap kelurahan. Tentu ide ini bisa mengendalikan inflasi, dengan membantu memenuhi kebutuhan masyarakat,” terang Wahyu.

Melihat kondisi saat ini, tantangan mengendalikan inflasi adalah perubahan harga barang pokok. “Sehingga apabila ini terjadi, maka kami akan langsung mengecek permasalahan yang ada. Kemudian mencari produsen-produsen barang pokok, yang bisa kami beli dengan harga di bawah pasar,” tandasnya.

Deputi Kepala KPwBI Jawa Timur M. Noor Nugroho menjelaskan, bahwa penting sekali menekan laju inflasi. Karena, dengan inflasi yang terkendali maka harga bahan pokok dan nilai tukar uang rupiah, masih dalam tahapan yang normal.

“Naiknya harga barang pokok, ini bisa menurunkan daya beli masyarakat. Apabila ini ternjadi, tentu akan berbahaya bagi masyarakat dan proses pertumbuhan ekonomi di Indonesia khususnya daerah di wilayah Jawa Timur,” pungkasnya. (rex/bua)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img