MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Mulai pukul 24.00 WIB tadi dinihari hingga pukul 07.00 WIB pagi ini (6/5) pedagang pasar pagi telah memulai berjualan di Pasar Induk Among Tani Batu. Hal itu ditandai dengan digelarnya lincak oleh para pedagang secara gotong royong di belakang Pasar Induk pada, Minggu (5/5) malam dengan menempati separo akses jalan yang ada.
Relokasi ini disambut baik oleh para pedagang yang berjumlah kurang lebih 1.034 pedagang. Pasalnya ribuan pedagang ini sudah lama menunggu kepastian untuk bisa pindah kembali ke Pasar Induk Among Tani dari area dalam Stadion Brantas.
“Kami berterima kasih kepada Pemkot Batu yang telah memfasilitasi tempat pedagang pasar pagi di Pasar Induk Kota Batu. Dengan berjualan di Pasar Induk kami memiliki tempat yang lebih baik dan layak untuk berjualan. Harapannya di tempat baru ini akan memberikan peluang lebih besar agar dagangan kami lebih laris,” ujar Sutrisno salah satu pedagang.
Dengan kembalinya ke Pasar Induk, lanjut dia, para pedagang merasa senang karena pasar yang menjadi ikon wisata Kota Batu ini kondisinya sangat megah, bersih dan akses jalan sangat memadai.
Sementara itu Kepala Diskoperindag Kota Batu Aries Setiawan mengatakan kebutuhan untuk relokasi pedagang sangat mendesak karena area stadion segera direvitalisasi untuk pengembangan olahraga di Kota Batu. Terlebih pada 2025 Kota Batu akan menjadi tuan rumah Porprov.
“Selain itu kami juga ingin pastikan agenda relokasi pedagang pasar pagi sesuai jadwal yaitu tanggal 6 Mei. Alhamdulillah dalam prosesnya berjalan kondusif dan tertib. Bahkan pedagang juga aktif gotong royong saat relokasi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, para pedagang akan ditempatkan sesuai zonasi. Seperti area pangan basah, pangan kering, siap saji, dan non pangan. Masing-masing pedagang memiliki space 3 meter persegi. Space tersebut akan ditempati meja dengan lebar 1 meter dan panjang 1,8 meter.
“Untuk pembuatan meja sendiri murni didanai oleh pedagang dengan proses negosiasi yang harganya ketemu Rp 1,2 juta per meja. Saat ini meja telah selesai 80 persen. Sedangkan sisanya ditargetkan selesai pekan depan,” paparnya.
Untuk meja sendiri, lanjut Aries, menggunakan sistem lipat. Sehingga tidak membutuhkan banyak waktu saat loading. Serta tidak membutuhkan banyak tempat untuk penyimpanan. Hasil simulasi hanya butuh waktu 1 jam untuk loading penataan meja.
Dengan masuknya para pedagang pasar pagi tersebut, Pasar Induk Among Tani Kota Batu bisa beroperasional selama 24 jam. Diharapkan, selain menjadi daya tarik wisatawan, pasar tersebut juga bisa mendorong sektor perdagangan setempat.
“Kita berharap perekonomian Kota Wisata Batu tumbuh berkembang tidak hanya sektor pariwisata tapi juga sektor perdagangan yang akan berdampak bagi masyarakat kota Batu,” pungkasnya.(eri/lim)