MALANG POSCO MEDIA, GIANYAR – Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberi semangat langsung pada Timnas U-17 Wanita Indonesia yang sedang melakoni laga Piala Asia U-17 Wanita di Bali, Minggu (12/5) kemarin. Meski kalah telak di dua laga awal, Erick tetap hadir ke Bali demi memberi motivasi dan semangat bagi Garuda Muda Wanita. Sayangnya, dalam laga kemarin Claudia Scheunemann dkk kalah telak 0-9.
Erick mengakui Indonesia masih dalam tahap membangun sepak bola wanita dari bawah. Namun, Erick memastikan bahwa PSSI serius mempersiapkan timnas dan sepak bola wanita secara total.
Dimulai memilih pelatih top sepak bola wanita dunia, Satoru Mochizuki dari Jepang. PSSI sukses melobi pelatih yang sukses mengantarkan timnas wanita Jepang meraih peringkat dua Olimpiade 2012.
“Sore ini saya hadir di Bali, mendukung tim U-17 wanita tanpa melihat hasil. Memang kita startnya minus dan coach Mochi dan seluruh tim saat ini tengah berbenah,” ujar Erick.
Erick pun meminta pemain untuk tetap semangat meski masih menantikan hasil positif. Menurut Erick, Piala Asia U-17 menjadi pelajaran sekaligus pengalaman bagi para pemain Garuda Muda Putri untuk semakin meningkatkan diri.
Erick optimistis dengan pola pengelolaan yang total dan konsisten, sepak bola wanita Indonesia bisa berbicara banyak. Indonesia, kata Erick, memang memulai menata sepak bola wanita dari posisi minus. Mulai dari akses, fasilitas, hingga pemain serta kompetisi, sepak bola putri butuh peningkatan masif.
“Karena itu kami mendatangkan coach Mochi sekaligus bekerja sama dengan federasi sepak bola Jepang JFA untuk menata secara total. Ini adalah misi jangka panjang yang meski kondisi awal kita minus tapi kita harus memulainya dengan bekal keseriusan, konsistensi, dan semangat. Saya yakin ini adalah awal dari kebangkitan sepak bola wanita kita,” ujarnya.
Erick menegaskan sesuai dengan roadmap transformasi sepak bola nasional, sepak bola wanita akan menjadi salah satu fokus.
Erick menilai dengan sistem jangka panjang, Indonesia bakal memiliki timnas sepak bola wanita yang semakin tangguh. “Dalam lingkup sepak bola nasional, kita tidak boleh menganaktirikan sepak bola wanita. Selama ini kita memang belum memiliki training center jangka panjang. Kita akan bangun secara bertahap dimulai dari level nasional kemudian turun ke level provinsi dan lebih mikro lagi untuk menjaring bakat-bakat sepak bola wanita Indonesia,” kata Erick. (ley/jon)