Muhammad Ahsan Thoriq, anak pesisir dari Sumenep merantau ke Malang untuk menggapai impiannya. Menyelesaikan studinya hingga S2 di Universitas Negeri Malang (UM) ia meraih juara berbagai event dalam dan di luar negeri.
MALANG POSCO MEDIA – Meskipun lahir dari keluarga di lingkungan pesisir yang terpencil, tak menyurutkan niat Muhmmad Ahsan Thoriq mengukir prestasi. Meskipun datang dari keluarga sederhana, ia mampu membuktikan dirinya bisa berprestasi. Tak tanggung-tanggung, berhasil menyabet juara berbagai perlombaan di kancah nasional bahkan internasional.
“Yang menjadi motivasi sebetulnya ingin membuktikan bahwa meskipun saya datang dari pesisir pantai, namun saya juga bisa berprestasi. Ini menjadi salah satu kebanggaan tersendiri bagi saya, bisa mendapatkan berbagai juara,” terang mahasiswa Pascasarjana UM itu.
Ia menceritakan tertarik di dunia kompetisi sejak duduk di bangku SMA. Kala itu dirinya sering mengikuti lomba-lomba visual semacam pidato, debat dan lain sebagainya. Hingga ia duduk di bangku perkuliahan, tepatnya di UM menambah khazanah cakrawala keilmuannya.
“Saya pikir kalau hanya sekadar debat seperti itu, saya tidak bisa berkembang. Akhirnya saya mengenal dunia Karya Tulis Ilmiah (KTI). Nyatanya itu membuat saya tertarik. Tidak tahu sama sekali awalnya, belajarnya juga otodidak. Berkat ketekunan, dari KTI ini saya bisa sampai ke berbagai negara di belahan dunia,” imbuh pria yang akrab disapa Ahsan itu.
Bukan hal mudah untuk bisa mencapai puncak, bahkan Ahsan juga sudah melalui berbagai titik terendah dan rintangan untuk bisa menggapai apa yang jadi tujuannya tersebut. Niat yang tulus dan pantang menyerah yang dimilikinya bisa membawanya untuk mendapatkan posisi puncak.
“Ketolak, tidak menang, itu hal biasa. Makanan sehari-hari. Yang terpenting itu bagaimana bisa konsisten, istiqomah dan pantang menyerah. Kunci untuk bisa meraih kesuksesan adalah pantang menyerah,” tegasnya.
Berbagai prestasi gemilang telah diraihnya. Seperti First Runner Up debat Bahasa Arab di University Malaya, Malaysia, mendapatkan Gold Medal Physics and Engineering dalam ajang Indonesian Young Scientist Association tahun 2021. Best Presentation Riset International Youth leader pada ajang International Youth Leader Kairo Mesir tahun 2021, Best Paper Multaqa Nasional bahasa Arab di Universitas Al-Azhar Indonesia tahun 2022, Best presentation International Conference Postgraduate, Universitas Negeri Malang tahun 2023, Juara 1 International Education Competition di Universitas Malaya Malaysia tahun 2024 dan masih banyak yang lainnya.
“Dengan kita sering ikut lomba, banyak sekali benefit yang bisa didapatkan. Banyak relasi yang bisa kita kenal, bukan hanya lingkungan kampus bahkan di luar kampus dan teman-teman dari luar negeri. Ini tentu sangat membantu. Ditambah kita juga bisa mendapatkan apresiasi dari kampus, misal ada uang pembinaan atau golden ticket untuk bisa melanjutkan pendidikan,” ucapnya.
Tak cukup hanya dengan berlomba, Ahsan juga kerap aktif dalam berbagai kegiatan ekstra kampus, mulai dari Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) hingga organisasi di luar kampus seperti Persatuan Pelajar Bahasa Arab se-Indonesia dan juga PMII.
“Organisasi itu juga penting, untuk mengasah kemampuan kita dalam bersosial. Meskipun aktif di berbagai kegiatan, saya tidak pernah melupakan pendidikan saya. Karena itu menjadi prioritas. Berkat dari berbagai lomba itu juga saya berhasil mendapatkan Golden Ticket ke Pascasarjana UM,” tutur mahasiswa Jurusan Bahasa Arab itu.
Kini di samping menyelesaikan pendidikan di Pascasarjana, ia juga berencana meraih beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di tingkat doktoral. Semangat untuk terus mencari ilmu sangat besar. Ia ingin membuktikan bahwa anak pesisir pun bisa memperoleh pendidikan yang tinggi.
“Insya Allah tahun ini coba untuk ikut beasiswa LPDP, kalau belum berhasil ya tahun depan lagi. Disamping itu saya juga membuka warung kecil-kecilan. Saya menyewa stand di kantin Fakultas Sastra UM, dan juga membuka warung kelontongan di luar. Saya yakin dengan niat, semua bisa dilakukan,” tandasnya. (adm/van)