MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pemkot Malang berkomitmen menguatkan upaya menurunkan angka stunting Kota Malang. Salah satunya menjalin kolaborasi lintas perangkat daerah hingga lintas lembaga non pemerintahan.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Kota Malang Donny Sandito W SSTP MSi menegaskan hal tersebut dalam Rembuk Stunting Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Kota Malang Tahun 2024 di Ijen Suites Hotel and Coventions Malang, Rabu (15/5) kemarin.
“Tujuan rembuk stunting ini adalah untuk menangani kasus stunting dan menekan jumlahnya. Untuk melakukannya pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendirian. Maka dari itu di rembuk ini kami mengundang berbagai kelompok lintas lembaga dan instansi,” tegas Donny sapaannya.
Sebanyak 200 orang perwakilan lembaga non pemerintah dan perwakilan lintas perangkat daerah di Kota Malang diajak berdiskusi.
Seperti ikatan hingga asosiasi dokter-dokter anak di Kota Malang, kelompok psikolog, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kota Malang, perwakilan rumah-rumah sakit ibu dan anak di Kota Malang dan banyak lainnya.
“Harapannya di rembuk ini kami bisa mendapat data atau laporan apa saja terkait kasus stunting yang mereka tangani. Dan unsur lain seperti pengusaha, perangkat daerah Kota Malang lainnya bisa masuk untuk mengambil peran,” tegas Donny.
Mantan Kabag Humas Pemkot Malang ini menjelaskan bahwa kasus stunting tidak hanya dilihat dari sisi medis saja. Akan tetapi juga unsur lain seperti lingkungan keluarga sampai kondisi sanitasi yang ada di pemukiman warga.
Maka perangkat daerah seperti Dinas Lingkungan Hidup hingga Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman, kemudian Himpunan Pengusaha diundang untuk berembuk. Untuk mencari skema apa yang bisa disediakan atau difasilitasi untuk membantu mengatasi kasus stunting itu.
“Dinas PUPR misalnya karena stunting juga pengaruh dari lingkungan sanitasi buruk, maka ke depan skema apa yang bisa dilakukan. Misal program sanitasi di kelurahan dengan angka stunting tinggi. Pengusaha juga bisa buat program Bapak/Ibu asuh dan sebagainya. Ini adalah kolaborasi intervensi yang dibutuhkan karena terintegrasi,” tutur Donny.
Dalam Rembuk Stunting ini, juga dilakukan penandatanganan Pakta Integritas dalam upaya mengambil langkah penanganan angka kasus Stunting di Kota Malang. Ditandatangani oleh seluruh perwakilan peserta Rembuk Stunting. (ica/aim)









