MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Program Studi Pendidikan Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang kembali menghasilkan lulusan terbaiknya. Sabtu (18/5) lalu, sebanyak 26 mahasiswa dikukuhkan sebagai lulusan Tahun 2024.
Mereka mengucap sumpah di hadapan Pengurus DPW PPNI Jatim, Wakil Rektor 1 Unitri, Dekan Fikes dan Kepala Prodi Pendidikan Profesi Ners. Acara Pelantikan dan Ucap Ners Sumpah dilaksanakan di Gedung Olahraga Unitri.
Ketua Bidang Diklat DPW PPNI Jatim, Dr. Ahsan S.Kp., M.Kes memberikan pencerahan kepada para lulusan. Dia mengatakan, para perawat dididik dengan tiga hal, yakni memiliki sikap kepedulian, kasih sayang dan empati. “Ciri orang yang peduli itu memahami sifat dasar manusia. Kasih sayang dicerminkan dengan sikap dan ucapannya yang menyejukkan. Dan sikap empati yakni merasakan seperti yang dirasakan orang lain,” ucapnya.
Wakil Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Unitri, Arie Jefri Ka’arayeno, S.Kep., Ns., Kep., Sp., Kep., MB mengatakan, untuk dapat bekerja di instansi kesehatan mahasiswa keperawatan harus menempuh Program Profesi Ners. Karena adanya syarat tersebut Fikes Unitri menyediakan program profesi.
Untuk suksesnya program ini fakultas menjalin kerja dengan mitra sebagai tempat praktik mahasiswa. Seperti rumah sakit, instansi pemerintah, maupun layanan kesehatan primer. “Kerja sama itu sebuah upaya untuk memfasilitasi mahasiswa melakukan praktik di masyarakat selama kurang lebih satu tahun,” ujarnya.
Setelah menyelesaikan masa studi, mahasiswa akan mengikuti Uji Kompetensi Mahasiswa (Ukom) sebagai syarat akhir kelulusannya. Dari ujian inilah standar kompetensi mereka dinilai. “Kalau tidak kompeten belum bisa kerja di rumah sakit,” imbuhnya.
Kepala Prodi Pendidikan Profesi Ners Unitri, Rachmat Chusnul Choiron, S.Kep., Ns., M.Kep mengungkapkan, sebagai upaya mendukung mahasiswa lulus ujian kompetensi dilakukan sebuah strategi atau terobosan. Berupa pendampingan khusus selama dua bulan sebelum mereka mengikuti Ukom.
Program bimbingan ini dimulai sejak 2020 lalu. Sejak itu kelulusan Ukom diatas 90 persen. “Alhamdulillah tahun ini mahasiswa kami lulus first taker 95 persen. Meningkat dari tahun sebelumnya. Karena kami melakukan berbagai upaya termasuk salah satunya memberikan bimbingan khusus sebelum Ukom,” katanya.
Setelah dinyatakan lulus baru diperkenankan mengucap sumpah sebelum terjun ke masyarakat. “Mereka juga kami bekali sertifikat profesi sebagai tanda bahwa mereka benar-benar kompeten dan profesional,” terangnya.
Rachmat berharap lulusan Progam Ners dapat mengamalkan ilmunya untuk mengabdi di masyarakat daerah asalnya. Menjadi perawat yang profesional yang mampu meningkatkan derajat masyarakatnya dengan memaksimalkan potensi yang ada di daerah. Selain itu, para lulusan juga dibekali dengan keterampilan Bahasa Inggris. Selama kurang lebih sebulan mereka belajar di kampung Inggris Kediri. “Karena permintaan dari luar negeri banyak untuk lulusan kami, maka perlu kami bekali juga dengan Bahasa Inggris,” tandasnya. (imm/udi)