MALANG POSCO MEDIA, MALANG– Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Provinsi Jawa Timur menggelar sosialisasi pencegahan tindak pidana perdagangan orang (TPPO), Senin (20/5) di kantor PC Muslimat NU. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pengurus cabang hingga ranting Muslimat NU se-Kabupaten Malang.
Kepala BP2MI Provinsi Jawa Timur, Titis Wulandari dalam sambutannya menyebutkan sosialisasi ini bertujuan untuk menekan kejadian tindak pidana perdagangan orang. Terutama untuk para Pekerja Migran Indonesia (PMI).Titis menyebutkan bahwa Kabupaten Malang masuk lima besar PMI terbanyak se Indonesia.
“Ada ratusan ribu warga Kabupaten Malang bekerja di luar negeri. Hal inipun terus mendapatkan atensi. Mengingat kejahatan TPPO sangat tinggi. Sosialisasi ini kami gelar untuk menekan kejadian itu. Kepada peserta yang hadir ini, kami berharap mereka menjadi duta informasi yang kami sampaikan,” terangnya.
“Dimana saat ada warga yang ke luar negeri untuk bekerja, harus mencari lembaga yang terpercaya, dan berangkat secara resmi,” tambah dia. Titis juga menekankan kepada seluruh warga Kabupaten Malang untuk tidak tertipu agen-agen atau lembaga abal-abal yang dapat memberangkatkan ke luar negeri.
“Jangan tergiur dengan gaji besar. Tapi masyarakat harus mencari tahu kondisi yang ada di negara tempat mereka akan dibawa,” pintanya. Wanita ini tidak menampik jika masih ada PMI yang menjadi korban TPPO. Dia juga mengatakan pemerintah tidak tinggal diam. “Jika mendapat informasi TPPO, kami bergerak untuk menyelesaikan permasalahan,” tambahnya.
Dia juga mengatakan tidak dapat melarang warga yang hendak bekerja di luar negeri. Dia hanya meminta agar hati-hati dan tidak tertipu. “Jangan sampai kita berniat bekerja keluar negeri untuk mendapatkan gaji tinggi dan meningkatkan kesejahteraan keluarga, justru pulang hanya nama. Carilah perusahaan penyaluran PMI yang resmi,” tandasnya. (ira/mar)