MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Kemacetan lalu lintas setiap akhir pekan atau hari libur tidak bisa dihindarkan di beberapa titik Kota Batu. Untuk mengurai terjadinya macet panjang, beberapa langkah telah diupayakan oleh Pemkot Batu dan instansi terkait. Seperti rekayasa lalu lintas hingga terbaru dengan memaksimalkan operasional shuttle wisata Kawanku milik Organda Kota Batu.
“Saya mendukung konsep yang disampaikan oleh organda sudah sangat bagus dengan adanya shuttle wisata Kawanku. Tinggal bagaimana koordinasi lebih lanjut agar semua pihak yang terkait, baik pemerintah, swasta, maupun organda agar program ini bisa berjalan dengan maksimal,” ujar Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai kepada Malang Posco Media.
Menurut Aries, tamu wisatawan yang berkunjung menggunakan bus, jika ingin berkeliling ke desa wisata maka bisa menggunakan shuttle ini sebagai sarana berkunjung. Pasalnya akses jalan untuk bus di wilayah Kota Batu sangat terbatas, khususnya bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke desa wisata.
“Agar operasional Kawanku bisa maksimal, saya juga meminta kepada operator yang bergerak di sektor ini memberlakukan tarif yang sama. Sehingga persaingan usaha menjadi sehat dan semua pelaku wisata dapat menikmati atau merasakan kemajuan pariwisata yang ada di Kota Batu,” ungkapnya.
Sementara itu Zaenal, selaku perwakilan dari pengurus Kawanku sebelumnya bertemu dengan Pj Wali Kota Batu dan Dishub Kota Batu untuk menyampaikan beberapa masukan untuk Pemerintah Kota Batu. Salah satunya yakni optimalisasi penggunaan shuttle pariwisata sebagai pengurai kemacetan di Kota Wisata Batu.
“Kami juga meminta ada penyesuaian standar tarif angkutan. Ini supaya tidak ada oknum yang membuat harga angkutan menjadi mahal dan tidak terjadi perselisihan dalam mencari nafkah,” harapnya.
Kepala Bidang Perparkiran Dinas Perhubungan Kota Batu Chliman Suadi mengatakan bahwa saat ini sebanyak 14 unit mobil Kawanku yang telah mendapatkan izin dari Kementerian Perhubungan. Pengajuan perizinan tersebut untuk mengusulkan adanya perubahan bentuk.
“Saat ini Kawanku sudah bisa beroperasi di Kota Batu. Mereka sudah mengantongi izin karena telah dilakukan uji fisik. Untuk tahapan selanjutnya yang harus dilalui lagi dari bendera menjadi naungan usaha untuk beroperasi itu harus izin lagi ke Online Single Submission (OSS).
“Menariknya transportasi Kawanku yang berada dibawa manajemen operator Koperasi Angkutan Darat Sumber Rejeki Kota Batu ini adalah ide dan langkah mandiri dari sopir angkutan kota. Sehingga untuk pengadaan tidak menggunakan anggaran APBD. Kami hanya memfasilitasi untuk proses perizinan,” bebernya.
Sebelumnya Batu Guide Community (BGC) berkolaborasi dengan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kota Batu telah menginisiasi paket wisata History of Batu (HOB). Ditegaskan oleh Ketua BGC Oding Alfarifta Efendi bahwa nantinya paket wisata tersebut akan menggandeng Kawanku sebagai alat transportasi.
Ia menjelaskan sesuai konsep, HOB akan menghadirkan perjalanan wisata dengan rute yang akan dibuat semenarik dan seunik mungkin. Yakni dengan mengeksplore tentang sejarah kolonial peninggalan Belanda, sejarah Kerajaan Jawa yang ada di Kota Batu dan panorafram atau eksplore tentang panorama dan pertaniannya.
“Sebagai bentuk pemberdayaan dari masyarakat dan untuk masyarakat Kota Batu, untuk alat transportasi BGC dan HPI Kota Batu bekerja sama dengan salah satu armada baru yang bernama Kawanku. Kawanku ini semacam odong-odong yang sudah memiliki izin beroperasi dari Dishub atau legal,” pungkasnya. (eri/lim)