MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Rukun Islam ke-5 yakni menunaikan ibadah haji selalu didambakan oleh umat Islam di seluruh dunia. Untuk memupuk semangat berhaji dan menguatkan pengetahuan terkait ibadah haji itulah, TK-SD Islam Sabilillah Kota Malang melaksanakan kegiatan manasik haji pada Sabtu (8/6) lalu.
Diyah Rutin Waliah, S.Pd., Waka Kurikulum SD Islam Sabilillah mengatakan, praktik manasik haji ini merupakan salah satu unsur yang dipelajari siswa-siswi SD Islam Sabilillah dalam rangkaian praktik ibadah untuk menguatkan dimensi agamis dari profil Sabilillah. Kegiatan ini diikuti sekitar 1000 siswa dari jenjang TK A dan TK B serta kelas 1-6 SD. “Tujuan utamanya agar anak-anak bisa merasakan pengalaman secara kontekstual rukun-rukun haji yang harus dilalui,” katanya kepada Malang Posco Media Senin (10/6) kemarin.
Praktik manasik haji tersebut berusaha menghadirkan pengalaman nyata bagaimana anak-anak mengalami langsung suasana bak haji di tanah suci, termasuk pakaian yang digunakan, lokasi-lokasi penting dalam rangkaian haji, hingga properti pelengkap lainnya. Diharapkan siswa tak hanya belajar ibadah haji secara teori di kelas, tetapi juga menyiapkan diri untuk benar-benar melaksanakannya di masa mendatang. “Kita berikan experience secara langsung, sembari memotivasi bahwa kelak kita insyaallah akan berhaji sungguhan ke tanah suci,” ujar Diah.
Pelaksanaan manasik haji ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan oleh Sabilillah tiap tahunnya. Bedanya, di tahun ini pelaksanaan manasik haji untuk TK dan SD dilaksanakan terpisah dengan SMP dan SMA. Tak hanya itu, kegiatan manasik haji di tahun ini juga memperebutkan juara terbaik 1-3 berdasarkan indikator tertentu, seperti kekompakan, pelafalan bacaan, hingga inovasi atribut haji.
Hal ini menambah porsi dan semangat siswa untuk mempelajari lebih mendalam terkait materi dan bacaan haji, karena waktu yang disediakan lebih leluasa. Para siswa dibagi menjadi 36 kelompok yang didampingi oleh wali kelas dan bapak ibu guru yang bertugas di masing-masing pos. “Beliau yang menyampaikan materi di setiap pos insyaallah bapak ibu guru yang sudah punya pengalaman pergi haji dan umrah,” terang Diah.
Tak berhenti di sana, para siswa juga dibekali teks panduan bacaan dan tata cara haji yang dibagikan masing-masing. Para guru yang mendampingi pun sudah dibekali materi pengetahuan yang perlu disampaikan kepada siswa serta membantu mereka selama proses manasik. Terbukti, para siswa-siswi SD Islam Sabilillah Malang itu pun begitu antusias melaksanakan praktik manasik haji meski diiringi cuaca terik Kota Malang. “Intinya bagaimana anak-anak termotivasi. Ibadah itu perlu dibiasakan, jadi meskipun mereka kepanasan kita berikan pemahaman dan mereka enjoy melaksanakan,” tuturnya.
Diah menyampaikan, para siswa begitu bersemangat mengikuti kegiatan tersebut karena ini merupakan event tahunan dan salah satu peringatan hari besar Islam yang juga dirangkaikan dengan praktik kurban pada Idul Adha mendatang. Terlebih karena praktik manasik haji ini sempat vakum sementara selama pandemi dan baru kembali digelar dua tahun terakhir. Meski begitu, tak banyak kendala yang dialami. Para guru bersemangat menjelaskan hal-hal yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan selama ibadah haji.
“Kendalanya mungkin ada anak-anak yang kurang nyaman mengenakan pakaian ihram, jadi beberapa masih memakai baju dalam. Tapi kita jelaskan kepada anak-anak kalau aslinya saat haji itu tidak diperbolehkan,” ujarnya.
Di luar hal tersebut, para siswa sukses melaksanakan praktik ibadah haji dengan tertib dan gembira. Termasuk melafalkan bacaan-bacaan haji dengan semangat dan antusias. (mg1/sir/udi)