.
Thursday, December 12, 2024

Salat Id Bersama Warga dan Berikan Hewan Kurban; Pj Walikota Batu Pesan Toleransi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU- Masyarakat Kota Batu melaksanakan Salat Idul Adha 1445 H di halaman Balai Kota Among Tani, Senin (17/6). Turut hadir pula Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai bersama kepala perangkat daerah. Dalam sambutannya, dia berpesan bahwa momen Idul Adha menjadi saat yang paling tepat untuk saling menguatkan toleransi.

“Saling memberikan kasih sayang serta meneguhkan antara satu dengan yang lainnya. Pada Idul Adha ini, semoga semakin membangkitkan semangat ikhtiar untuk bertoleransi,” ujar dia. Aries menambahkan, bahwa hewan kurban yang disembelih saat Idul Adha, merupakan bentuk kepedulian denga sesame.

“Sehingga tidak terjadi kemiskinan maupun kesengsaraan di tengah-tengah masyarakat. Hal itu merupakan bagian dari persaudaraan yang dibentuk. Kebersamaan itu harus kita teguhkan seperti untuk saling mencintai dan menyayangi. Oleh sebab itu, ini momen yang baik untuk kita menjalin tali silaturahmi,” imbuhnya.

Dijelaskan dia, Pemkot Batu menyerahkan 13 ekor sapi dan tujuh ekor kambing termasuk dari masyarakat yang didistribusikan ke masjid-masjid di seluruh Kota Batu. Sebelumnya, hewan kurban tersebut telah melalui berbagai pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh Dinas pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu.

Penyerahan hewan kurban secara simbolik diberikan Aries kepada perwakilan dari takmir masjid. Daging kurban yang diolah Masjid Brigjend Soegiyono, Balaikota Among Tani Kota Batu di distribusikan ke seluruh masyarakat Kota Batu. Distribusi dilakukan secara langsung ke masyarakat tanpa mengambil karcis.

Menurut Ketua Takmir Masjid Brigjend Soegiyono, Suwoko menjelaskan 10 ekor sapi sudah didistribusikan ke masjid-masjid. “Sekitar 10 ekor langsung didistribusikan ke masjid-masjid di Kota Batu melalui takmir masjid masing-masing. Ini sudah menjadi tradisi sejak tahun-tahun sebelumnya,” tegas dia.

Di Masjid Brigjend Soegiyono sendiri, daging kurban di distribusikan secara langsung tanpa menggunakan karcis. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kerumunan masyarkat yang hendak mengambil daging. “Sudah pernah terjadi, jadi disini kalau pakai karcis banyak yang antre. Kasihan kalau harus menunggu lama,” ungkapnya.

“Untuk kemaslahatan bersama maka kami langsung mendistribusikan ke masyarakat sekitar masjid, anak yatim serta pondok pesantren,” imbuhnya. Terdapat kurang lebih 50 kru yang mengolah daging kurban. Dengan tenaga tersebut, bisa mengolah satu ekor sapi dalam waktu satu jam hingga satu setengah jam. (adm/eri/mar)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img