MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Penanganan kemiskinan di Kota Malang akan dilakukan lebih terpadu dan terintegritas antara satu perangkat dengan perangkat daerah lainnya.
Tidak hanya itu sistem geospasial untuk pendataan juga diterapkan agar data semakin detail. Hal ini dilakukan Pemkot Malang melalui aplikasi PDKT SAM (Pendataan Kesejahteraan Sosial Kota Malang) Reborn yang diluncurkan di Ngalam Command Center (NCC) Kota Malang, Rabu (19/6) kemarin.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang Dwi Rahayu menjelaskan pengembangan aplikasi ini secara garis besar bertujuan untuk menangangi angka kemiskinan Kota Malang semakin terpadu dan berbasis geospasial.
“Isu utamanya adalah ekonomi Kota Malang berada di atas provinsi Jatim tetapi kemiskinan masih terjadi di Kota Malang. Hal ini disebabkan salah satunya kurang validnya data kemiskinan di Kota Malang. Sehingga mempengaruhi pengambilan langkah kebijakan,” tegas Dwi dalam Launching PDKTSAM Reborn.
Dijelaskannya, aplikasi PDKTSAM sebelumnya sudah ada, akan tetapi belum dilengkapi fitur yang sempurna. Di PDKTSAM Reborn ini adalah sistem geospasial dan sistem monitoring dan evaluasi ditambahkan. Fitur yang baru adalah dilengkapinya sistem aplikasi dengan sistem Geoportal yang dibangun oleh Badan Informasi Geospasial (BIG).
“Ini adalah fasilitas peta sebaran masyarakat miskin di Kota Malang. Terhubung dengan portal kebijakan Satu Peta Indonesia BIG. Dan dilengkapi fitur monitoring dan evaluasi untuk mengawasi pemanfaatan data sasaran dan pelaksanaan program penanganan kemiskinan Kota Malang,” tegas Dwi.
Ditambahkannya, PDKTSAM Reborn akan menjadi basis data bagi Pemkot Malang dan stakeholder. Sehingga semua upaya penanganan dan penanggulangan kemiskinan lebih tepat sasaran. Data ini juga bisa diintegrasikan lintas perangkat daerah.
Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengapresiasi PDKTSAM Reborn ini. Ia mengungkapkan tindaklanjut berikutnya melakukan integrasi program kerja lintar perangkat daerah untuk menangani angka kemiskinan di Kota Malang.
“Dengan adanya data yang semakin valid, harapannya nanti perangkat-perangkat daerah bisa berkolaborasi. Untuk sama-sama menekan angka kemiskinan di Kota Malang. Saat ini warga Kota Malang yang berada di kategori sangat miskin kurang lebih ada 7 ribuan orang,” tegas Wahyu.
Untuk itulah ia meminta perangkat-perangkat daerah terkait bisa memanfaatkan dengan baik aplikasi PDKTSAM Reborn tersebut.
Seperti Bappeda yang sudah menyusun indikator kesejahteraan sosial akan melakukan validasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di 5 kecamatan, kemudian Dinsis P3AP2KB bisa mendampingi proses validasi dengan database kesejahterana sosial.
“Lalu Diskominfo menyiapkan aplikasi pendataan dalam pengisian kuisioner. Lalu Disdikbud, Dispendukcapil, Diskopindag, Disnaker PMPTSP, DPUPRPKP, Dinkes, Bagian Kesra bisa memberikan data informasi untuk kemudian melakukan intervensi penanggulangan kemiskinan,” pungkas Wahyu. (ica/aim)