.
Friday, December 13, 2024

Kelola Naskah Kuno, Disperpusip Jatim Kunjungi Perpustakaan Sejarah

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Upaya melakukan peningkatan dan pengelolaan naskah kuno, Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Jawa Timur melakukan kunjungan ke Perpustakaan Sejarah dan Budaya Puspa Lulut, di Tegalgondo, Kabupaten Malang, Kamis (20/6). Dalam kunjungan kali ini, tim yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jatim Ir Tiat S. Suwardi M.Si ini menemukan banyak koleksi naskah kuno di Perpustakaan Sejarah dan Budaya Puspa Lulut.

“Cukup banyak (yang ditemukan). Dari yang disampaikan, ini banyak mengenai Majapahit. Misalnya seperti silsilah era Brawijaya dan banyak lainnya. Ini luar biasa bagi kami,” ungkap Tiat kepada Malang Posco Media, kemarin.

Dijelaskan Tiat, Pemprov Jatim sebelumnya telah menerbitkan Pergub Jatim No.94 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Naskah Kuno. Dengan adanya Pergub ini, mendukung pihaknya yang telah sejak lama mengelola naskah kuno yang ada di masyarakat. Sesuai UU Perpustakaan maupun UU Kebudayaan, pengelolaan naskah kuno menjadi kewenangan pemerintah baik pusat, provinsi maupun kota kabupaten bahkan juga masyarakat.

Diungkapkan Tiat, selama ini Disperpusip Jatim sudah mengoleksi sebanyak 280 naskah kuno yang berhasil dihimpun. Dengan kunjungannya ke Perpustakaan Sejarah dan Budaya Puspa Lulut ini diharapkan ada penambahan signifikan sebab koleksi naskah kuno di tempat itu ada sebanyak 150an naskah kuno.

Tiat menjelaskan, pengelolaan naskah kuno sendiri dimulai dengan mendata, membuat katalog, mengalih media, digitalisasi, alih aksara, alih bahasa hingga pengertian. Ia pun berharap pengelolaan naskah kuno tidak hanya secara fisik. Tapi yang juga penting adalah pembelajaran mengenai nilai nilai kebaikan yang dikandungnya.  “Untuk disampaikan kepada masyarkat luas, khususnya generasi muda. Misalnya nilai kepahlawanan atau nilai nilai budaya baik dari pendahulu kita,” tutur dia.

Lebih jauh, Tiat juga berharap naskah naskah kuno ini bisa diangkat menjadi Ingatan Kolektif Nasional (IKON). “Bahkan kalau bisa secara dunia, itu bisa menjadi Memory of the World,” tegas dia.

Sementara itu, Lulut Edi Santoso, pemilik Perpustakaan Sejarah dan Budaya Puspa Lulut menambahkan pihaknya masih akan terus menambah naskah kuno dengan bergerilya ke Sumenep atau Madura. Meski dirinya bukan keturunan Madura, banyak potensi naskah dan dokumen kuno yang ada disana. “Minimal dimulai dengan mendata dan mendokumentasi. Mungkin nanti tema Cinta Madura. Datanya banyak tidak terurus bahkan terbuang. Walaupun saya bukan keturunan Madura, tapi didasari cinta Madura, maka saya mengajak kawan Madura untuk bersama sama. Alhamdulillah sudah ada beberapa yang siap,” ungkap dia. (ian/udi)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img