MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Angka bencana yang terjadi di Kota Batu terhitung sangat tinggi setiap tahunnya. Agar penanganan pasca bencana bisa ditangani dengan cepat, Pemkot Batu mengusulkan anggaran untuk Belanja Tidak Terduga (BTT) tahun 2025 mencapai Rp 23,4 miliar.
Anggaran BTT tersebut diusulkan pada rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Batu Tahun Anggaran 2025.
“Setiap tahun eksekutif mengusulkan anggaran BTT cukup besar. Pasalnya BTT dinilai penting untuk keperluan atau digunakan kondisi darurat dan mendesak. Seperti penanganan pasca bencana alam yang mengakibatkan kerusakan cukup besar,” ujar Sekda Kota Batu Zadim Effisiensi kepada Malang Posco Media, Kamis (11/7) kemarin.
Dengan adanya BTT, lanjut dia, penanganan pasca bencana akan dapat dikerjakan dengan cepat. Sehingga fasilitas publik atau fasilitas milik masyarakat yang terdampak bencana bisa segera diperbaiki.
“Dalam penggunaannya BTT bisa digunakan untuk kondisi darurat meliputi bencana alam, bencana non-alam, bencana sosial atau kejadian luar biasa. Serta pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan dan penanganan kerusakan sarana prasarana yang dapat mengganggu kegiatan pelayanan publik,” bebernya.
Ketika terjadi bencana dengan kondisi cukup parah, maka pembangunan pasca bencana dengan adanya BTT bisa dilakukan dengan cepat oleh Pemkot Batu. Ini agar tidak mengganggu aktivitas, utamanya perekonomian masyarakat Kota Batu.
BTT tahun 2025 memang tidak sebesar tahun ini. Hal itu dikarenakan tahun sebelum-sebelumnya terjadi wabah pandemi Covid-19 dan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
“Untuk tahun 2023 ini BTT dianggarkan Rp 38,4 miliar. Kemudian di tahun 2024 ini sejumlah Rp 27,6 Miliar. Sedangkan tahun depan diusulkan Rp 23,4 Miliar. Namun ketika dalam prosesnya nanti perlu ditambah, maka akan diusulkan dalam PAK tahun berjalan,” pungkasnya.(eri/lim)
