MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Yayasan Keadilan Tragedi Kanjuruhan (YKTK) di Dusun Krajan, Desa Kasembon, Kecamatan Bululawang diresmikan, Minggu (14/7). Acara itu, dihadiri Forkopimda Kabupaten Malang. YKTK akan berperan dalam program sosial dan pendidikan untuk keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.
Pembina YKTK, Nuri Hidayat menyampaikan, dalam peresmian tersebut sekaligus untuk memperkenalkan kepada Forkopimda Kabupaten Malang dan masyarakat bahwa keluarga korban Tragedi Kanjuruhan telah memiliki yayasan legal atau resmi dari Kemenkumham RI.
“Program kami juga nanti berkaitan dengan Forkopimda, Polres, maupun Kodim. Namun kami masih butuh bimbingan karena masih baru,” ujar Nuri kepada Malang Posco Media. Selain itu, dalam program ke depannya YKTK akan melibatkan para seniman yang ada di Malang untuk mewujudkan program tersebut.
Yayasan sendiri, dipertunjukan kepada seluruh keluarga korban Tragedi Kanjuruhan, baik itu yang keluarganya meninggal maupun yang mengalami luka-luka. “Kami juga menghubungi forum CSR nasioal. Beberapa perusahaan ada forum CSR. Nanti kami akan segera merapat ke mereka,” imbuh Nuri.
Selain itu, Kartu Indonesia Sehat (KIS) bagi keluarga korban Tragedi Kanjuruhan sudah dijalankan oleh YKTK. Nantinya teknis mendapat program kesehatan ini akan diberikan kepada keluarga korban yang ada di luar Malang Raya. “Per Agustus, ada 27 orang kami usulkan ke Dinsos,” terangnya.
“Langkah ini kami sampaikan juga ke teman-teman yang ada di Probolinggo, Jember dan Trenggalek. Kami berikan caranya,” kata Nuri. Contoh program sosial lainnya, lanjut dia, juga direncanakan untuk pengadaan mobil ambulans maupun berdonasi ke mereka yang membutuhkan.
“Kalau kami sudah punya kas, kami punya ambulan, donasi ke panti jompo. Yang jelas kalau keluarga korban kena musibah kami ambilkan dari kas,” sambungnya. Lebih lanjut, Nuri menyampaikan Museum Tragedi Kanjurahan yang sedang proses pembangunan, diharapkan dapat bekerjasama dengan YKTK untuk pengelolaannya.
“Kami sudah berkoordinasi dengan kurator museum yang ada di Malang untuk bimbingan terkait teknis museum,” pungkasnya. Bupati Malang, HM Sanusi mengaku mendukung dan peduli terhadap pendidikan dan jaminan kesehatan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan, sesuai aturan dan kewenangan yang berlaku. (den/mar)