MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Berawal dari hobi melukis membuat Sherlita Adita Rahma mampu membangun usahanya sendiri. Jika pada umumnya clay dibuat untuk kerajinan semata di tangan perempuan kelahiran tahun 1991 ini, clay berubah menjadi berbagai bentuk yang bisa dimanfaatkan mulai dari gantungan kunci gelang sampai dengan hiasan.
“Fokusnya ke clay art yang dibuat secara handmade. Awalnya itu saya seorang pelukis watercolor bahkan sampai sekarang. Kemudian di 2024 ini saya ingin mengembangkan hobi saya dan akhirnya tertuju pada clay ini. Jika di pasaran itu banyak yang menggunakan keramik di sini saya menggunakan play sebagai bahan dasarnya,” tuturnya.
Owner dari She Squola berhasil membuat berbagai jenis kerajinan mulai dari gantungan kunci gelang karakter, pot bunga dan masih banyak yang lainnya. Semuanya menggunakan bahan clay yang kemudian diberi lukisan sentuhan tangan dari dirinya.
“Kalau melukis biasanya di atas kertas saya coba mengembangkan lagi dan salah satunya ya di media clay ini. Dan ini dibuat secara homemade satu persatu sehingga tantangannya juga lumayan cukup berat apalagi melukis di atas clay itu berbeda tekniknya dengan melukis di atas kertas,” jelasnya.
Ia sendiri belajar untuk kerajinan clay secara otodidak. Harganya sangat terjangkau, mulai dari Rp 15 ribu sampai dengan Rp 100 ribu. Ia sendiri membuat karakter-karakter yang lucu dan unik dan salah satunya yang paling menonjol adalah karakter kucing.
“Karena kebetulan saya juga suka kucing dan di rumah itu banyak kucing ya, jadi saya terinspirasi dari anabul ini untuk dijadikan sebagai suatu kerajinan. Akhirnya inilah yang melandasi kenapa banyak sekali karya-karya saya yang berbentuk kucing dan menjadi karakter utama,” ucapnya.
Dalam waktu satu hari ia bisa membuat 30 sampai dengan 50 karakter clay. Untuk menjadi clay kering membutuhkan waktu kurang lebih sekitar 2 sampai dengan 3 hari. Setelah itu masuk ke dalam tahap pengecatan atau pelukisan dan diselesaikan dengan diberi pernis agar lebih mengkilap.
“Kalau pemasaran Lebih banyak ikut-ikut ke pameran dan juga di cfd Ijen itu lebih sering sih. Kalau untuk kesulitan sejauh ini tidak ada ya karena hobi juga dan membuat bentuk dari clay itu kan seperti relaksasi ya mungkin yang sulit saat pengecatan saja sih,” tandasnya. (adm/aim)