MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Peredaran uang palsu (upal) kembali meresahkan warga Kota Malang. Kali ini, nasib apes akibat penipuan tersebut dialami oleh pedagang ayam potong seorang pria bernama Umar, 60, warga Mergosono, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Kepada wartawan, Kakek Umar menceritakan bahwa kejadian ini dialaminya, Minggu (28/7) lalu. Saat itu, ia sedang berjualan di kawasan Pasar Madyopuro Kota Malang tepatnya di tepi Jalan Danau Jonge. “Saat itu, sekitar pukul 17.00, ada seorang lelaki datang naik Honda Supra. Ia hendak membeli hati ayam setengah kilogram,” tuturnya.
Umar mengatakan bahwa harga dari belanjaan pelaku ini senilai Rp 15 ribu. Setelah itu, pelaku langsung mengeluarkan uang Rp 100 ribu tahun emisi 2022, untuk membayar belanjaanya. “Saya reflek saja menerima uangnya dan langsung saya beri kembalian. Sesuai harga belanjaan, saya kasih uang kembalian sebesar Rp 85 ribu kepada pria tersebut,” terangnya.
Setelah menerima barang dan uang kembalian, pelaku langsung pergi meninggalkan lokasi. Korban langsung melihat uang yang diterima dari pelaku, tanpa rasa curiga. Namun, saat dilihat lebih detil ada yang aneh dari uang tersebut. “Saat dilihat sekilas upal ini sangat mirip dengan aslinya,” tuturnya kepada wartawan.
“Namun, saat saya pegang dan saya cermati, ternyata bahan kertasnya beda dan warna uangnya pudar. Seperti cenderung agak gelap di bagian gambar pahlawannya,” terangnya. Dia mengaku, bahwa pelaku ini sepertinya agak tua. Bahkan Umar mengatakan usianya tidak jauh dengan dirinya. “Saat itu, pelaku memakai topi, baju coklat dan bercelana panjang,” imbuhnya.
Selama berjualan si tempat tersebut sejak empat tahun lalu, Kakek Umar sudah mengalami kejadian ini dua kali. Saat itu, pelaku masih menggunakan upal dengan pecahan Rp 100 ribu edisi lawas. “Saya sudah dua kali mengalami kejadian ini, termasuk yang baru ini. Sama-sama menggunakan pecahan uang Rp 100 ribu,” jelas Umar.
Namun, sampai saat ini lansia tersebut masih belum berencana untuk melaporkan ke polisi. Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto mengimbau agar masyarakat lebih hati-hati dan teliti saat menerima uang. “Bisa dilihat dari warna upal tersebut. Biasanya benda itu warnanya cenderung pudar atau tidak tajam,” bebernya. (rex/mar)