MALANG POSCO MEDIA – Arema FC telah mencapai babak puncak Piala Presiden 2024. Final digelar di Stadion Manahan Solo, Minggu (4/8) besok adalah kali keempat bagi Singo Edan, dan lagi-lagi Borneo FC adalah lawan anak asuh Joel Cornelli tersebut. Dalam dua final lawan Pesut Etam Arema FC juara, dan kali ini tekad yang diusung demi membawa trofi Piala Presiden ke Malang.
Arema FC termasuk tim dengan sejarah paling apik di agenda pramusim Piala Presiden. Sejak digelar tahun 2015, tiga kali menjadi juara. 2017 mengalahkan Borneo FC dengan skor telak 5-1 di Stadion Pakansari Bogor. Lalu pada 2019, menjadi juara setelah menundukkan Persebaya dalam format final home away. Dan pada 2022, dengan kandang tandang pula, Borneo FC dipaksa menyaksikan Arema FC berpesta juara di Stadion Segiri Samarinda.
Borneo FC tampaknya kurang hoki bila berhadapan dengan Arema FC di Piala Presiden. Hal inilah yang coba dimanfaatkan Arema FC. Hanya saja, pelatih Joel Cornelli enggan jemawa berlebihan.
Sejak awal pramusim, dia mau melakoni step by step laga di Piala Presiden. Awalnya ia memberikan pengakuan ingin juga menyumbang trofi. Tapi, kala itu dia masih mau lebih jauh bagaimana permainan Arema FC yang baru saja dipimpinnya. Kini di final, dia ingin menyiapkan tim semaksimal mungkin dengan jeda laga dari semifinal yang terhitung cukup, selama tiga hari.
“Kami akan siapkan tim untuk tampil di laga final nanti,” katanya.
Ia menekankan, timnya tak mau meremehkan Borneo FC meskipun Arema FC terhitung unggul dalam pertemuan di Piala Presiden. Tapi, di ajang ini rekor pertandingan kedua tim sampai ke final pun sama, tiga kali menang dan sekali seri. Bedanya hanya produktivitas gol, Arema FC mencetak 10 gol, Borneo FC hanya enam gol
Ia memberikan sanjungan pada calon lawan. Menurutnya lawan adalah tim yang luar biasa. Namun itu tak menjadi alasan bagi timnya untuk mengalah.
“Saya sudah melihat Borneo FC di beberapa laga lewat siaran TV. Borneo FC adalah tim luar biasa, kami respek ke mereka,” terangnya.
Pria asal Brasil ini berharap timnya tak antiklimaks di laga final. Sebaliknya, penampilannya justru semakin memuncak.
“Semoga kami bisa bermain bagus. Saat ini, kami sudah punya waktu tiga hari untuk persiapan,” jelasnya.
Sementara itu, Manajer Tim Arema FC Wiebie Dwi Andreas mengatakan akan tampil penuh totalitas di laga final nanti. Dia bertekad mempertahankan gelar seperti tahun 2023 yang juga bertemu Borneo FC di final.
”Tentu, Borneo FC bukan tim yang bisa dipandang sebelah mata. Ini kami sama seperti sebelumnya ketemu Borneo FC lagi. Mudah-mudahan bisa mempertahankan juara,” tegasnya
Dia menerangkan jika pemain dipastikan akan bekerja ekstra keras untuk memenangkan laga final. Karena semua tim berpeluang merebut tahta Piala Presiden.
“Sama seperti Persija dan Persis Solo, partai melawan Borneo FC tidak bisa dipandang sepele. Kami harus kerja keras untuk memenangkan final. Meski untuk mempertahankan lebih sulit tapi kami akan berusaha keras,” imbuhnya.
Sementara itu, CEO Arema FC Iwan Budianto lewat podcast-nya bersama Tommy Desky buka suara setelah keberhasilan klubnya mencapai final Piala Presiden 2024. Sejak awal, timnya tak pernah memasang target yang muluk-muluk.
Ketika tergabung di Grup B bersama Bali United, Persija Jakarta, dan Madura United, pria yang akrab disapa IB itu tak memberikan target. Tapi Skuad Singo Edan bisa lolos sebagai juara grup tanpa tersentuh kekalahan.
“Kami gak pernah bicara target, karena target itu gak untuk diucapkan. Tapi dalam setiap meeting dengan pelatih dan pemain, kita selalu tekankan, gak usah kita punya target. Kita lewati saja satu persatu,” sebutnya.
Begitu masuk final, mimpi menjadi juara untuk keempat kalinya pun mulai digaungkan. Berbeda dari sebelumnya, hanya ingin meraih kemenangan demi kemenangan di tiap pertandingan. Dia mencontohkan, ketika bertemu Bali United di laga pertama, tak ada yang menyangka Arema menang 1-0. Sebelum laga, ia hanya menyemangati pemainnya dengan anggapan ketika bisa memenangkan laga perdana, maka 50 persen pekerjaan selesai.
Selanjutnya ketika bertemu Persija, bapak dua anak ini membakar semangat para pemain Arema dengan menyebut masih banyak yang meremehkan mereka. Para penggawa Arema FC diminta membuktikan kemenangan atas Bali United bukanlah sebuah keberuntungan semata.
“Suasana seperti itu yang kami bangun bersama-sama. Sekarang kami bisa mencapai final, kami mencoba untuk kalau bisa memenangkan final ini, ya Alhamdulillah. Kalau gak, kami senang sudah dapat lima pertandingan di pramusim,” pungkasnya. (ley/van)