MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispngtan) Kota Malang mendapatkan alokasi anggaran Rp 325 juta untuk masa PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) 2024. Anggaran tersebut, rencananya akan dipergunakan untuk memaksimalkan penanganan inflasi.
Kepala Dispangtan Kota Malang Slamet Husnan Hariyadi menyampaikan, penanganan inflasi yang dilakukan, utamanya dengan memastikan ketersediaan gabah beras di Kota Malang. Sehingga pada PAK tahun ini, pihaknya menambah sarana produksi pertanian hingga sarana untuk budidaya hidroponik dan budikdamber (budidaya ikan dalam ember).
“Untuk PAK, rencananya pengadaan sarana produksi pertanian dengan membeli benih jagung, lalu kemudian jaring pengaman bulir padi. Totalnya Rp 325 juta, termasuk pengadaan hidroponik dan budikdamber walaupun hanya sedikit,” ungkap Slamet kepada Malang Posco Media, Senin (12/8) kemarin.
Menurut Slamet, meski dengan keterbatasan anggaran ini, pihaknya akan tetap memaksimalkan hasil pertanian tersebut. Di tahun anggaran mendatang, pihaknya akan berupaya menambah sarana produksi untuk pertanian padi dan sejumlah komoditas lain.
“Seperti dinas lain, untuk penanganan inflasi ini bekerja bareng crosscuting (beririsan) dengan dinas lain. Inflasi iya, stunting juga iya. Itu menjadi fokus kami. Di tahun depan kami upayakan program program penanganan inflasi dan stunting ini bisa terus ditambah,” tegas Slamet.
Untuk program penanganan stunting, Slamet menyebut pihaknya beberapa kali sudah melakukan penyaluran bantuan berupa komoditas yang berpengaruh untuk menekan stunting. Di tahun depan, pihaknya berharap anggaran bisa bertambah sehingga bisa disalurkan lebih banyak lagi.
“Terakhir kami lakukan itu dua bulan lalu. Kami lakukan sosialisasi sekaligus dilakukan pemberian bahan pangan hasil dari hewan. Seperti telur, daging, susu sampai ceker ayam. Di tahun ini tidak ada lagi, mungkin tahun depan kami usahakan,” tambahnya.
Seiring dengan hal tersebut, Slamet mengaku juga terus mengembangkan hasil dari minifood estate. Yakni konsep pertanian dengan lahan terbatas terpadu, yang selain terdapat pertanian juga terdapat perikanan dan peternakan.
“Dari minifood estate ini juga kami panen untuk program pengendalian inflasi serta menekan stunting. Ini sedang kami kembangkan terus agar hasil panen lebih maksimal,” tandasnya. (ian/aim)