MALANG POSCO MEDIA, MALANG– Muhammad Arbayanto dari Partai Demokrat mendapat kepercayaan oleh masyarakat, khususnya di dapil Jatim VI, Malang Raya. Ia terpilih sebagai wakil rakyat di DPRD Provinsi Jawa Timur periode 2024 – 2029.
Sebelum berkonteslasi dalam Pileg Februari 2024 lalu, Arba, nama sapaanya, menjadi anggota di KPU Provinsi Jawa Timur selama dua periode Pemilu.
“Saya berencana lanjut mendaftar di KPU RI. Tapi pada saat seleksi tahun 2022, usia saya 39 tahun. Sedangkan, syarat mendaftar minimal berusia 40 tahun. Sehingga saya tidak bisa mendaftar,” urainya, Selasa (20/8) kemarin.
Arba juga sempat mendaftar di Bawaslu Provinsi Jatim, namun tidak lolos. Kendati demikian, berbekal komunikasi yang dibangun selama di KPU, Arba sangat dekat dengan partai politik (Parpol). Seluruh parpol sama dekatnya.
“Setelah berbagai pertimbangan, saya bergabung di Partai Demokrat dan memberikan saya kesempatan untuk maju dalam Pileg 2024,” katanya.
Pria yang tinggal di Kelurahan Pandanwangi Kecamatan Blimbing Kota Malang tersebut kemudian terpilih. Perolehan suara partai yang didapat 92 ribu suara. Sedangkan perolehan suara pribadi Arba mendapat sekitar 25 ribu.
Dengan terpilihnya dia, pria yang aktif di organisasi HMI saat masa kuliah itu akan memfokuskan beberapa hal, terutama yang menyangkut masalah pertanian. Seperti, pupuk subsidi yang masih menjadi keluhan petani di Malang Raya.
“Sebagian masyarakat penghasilannya di sektor pertanian dan perkebunan. Yang saya temui saat berkunjung banyak mengeluh mahal dan minimnya pupuk,” bebernya.
Arba akan memperjuangkan aspirasi para petani ke DPRD Jatim dan menginginkan untuk mengoptimalkan program pemerintahan Presiden Terpilih, Prabowo Subianto terkait ketahanan pangan secara selaras dengan kebijakan perekonomian rakyat seperti sektor UMKM. Termasuk di dalamnya kebijakan pertanian.
Ia berharap agar pupuk subsidi dapat tersalurkan secara merata untuk ekonomi kerakyatan.”Sektor pertanian saya bidik karena kebutuhan masyarakat bawah. Pupuk harus masuk ke sektor pertanian dan terbackup dengan baik,” tagasnya.
“Peralatan-peralatan yang dibutuhkan petani juga akan menjadi prioritas,” tandas alumnus Fakultas Hukum Universitas Brawijaya. (den/jon)