MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kelompok Kerja Madrasah (KKM) MTs Almaarif 01 Singosari yang beranggotakan MTs Miftahul Ulum, MTs Darul Karomah, MTs Maarif Bocek, MTs Ahmad Yani Jabung, MTs Almaarif 02, MTs Darun Najah, MTs Almaarif 03, MTs Tribakti, MTs Darul Falah, MTs El Jasmeen, MTs Pendidikan Ilmu Al Qur’an gelar Workshop Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang diikuti 200 guru di Gedung H. Mahmud Yunus Yayasan Pendidikan Almaarif Singosari, Kamis, (22/8).
Dalam acara pembukaan, Ketua KKM MTs Almaarif 01 Singosari Dwi Retno Palupi, M.Pd menyampaikan kegiatan ini merupakan program bersama yang sudah diagendakan. Karena guru harus terus dikembangkan wawasan, kompetensi, pengetahuan, dan keterampilannya guna menunjang tugas mendidik dan mengajar peserta didik. Kegiatan ini sekaligus momen pertemuan perdana Komunitas Musyawarah Guru Mata Pelajaran “MGMP” untuk sharing wawasan.
“Terima kasih dukungan Kementerian Agama Kabupaten Malang, Yayasan Pendidikan Almaarif, Bapak/Ibu Kepala Madrasah di KKM serta antusiasme guru,” ucap Palupi.
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Malang, Drs. H. Su’ib dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan yang baik ini.
“Kami berharap guru bisa menerapkan materi-materi yang diperoleh untuk menunjang kompetensinya. Dengan guru yang kompeten tentu akan melahirkan siswa-siswi yang berprestasi,” ujarnya.
Prof. Dr. H. Maskuri Bakri, M.Si menjadi pemateri pembuka dengan membakar semangat guru dengan materi melejitkan kompetensi guru di era merdeka belajar. Menurutnya, untuk menjadi guru yang sukses maka guru harus memiliki sikap terbuka, inspiratif, kreatif, inovatif, produktif, mandiri dan bertanggung jawab.
“Modal pengembangan kompetensi guru adalah kepribadian, manajerial, sosial, networking, teknologi informasi, spiritual,” ujar mantan Rektor Unisma ini.
Pemateri kedua Drs. H. Zainuri, MA selaku pengawas Bina yaitu bedah KMA 450 tahun 2024 yang merupakan pengganti KMA 347 tahun 2020 dan menjadi pedoman implementasi kurikulum pada RA, Mi. MTs. MA, dan MAK.
“KMA 450 merupakan Langkah strategis untuk mewujudkan profil peserta didik menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Pemateri terakhir dari Dr. H. Widayanto tentang refreshment Kurikulum Nasional dan penyusunan Modul Ajar. Guru yang tergabung dalam kelompok diskusi mata pelajaran sangat antusias. Mereka saling sharing dan mengevaluasi modul ajar yang selama ini sudah dibuat dan dilaksanakan. Kegiatan ditutup pada pukul empat sore dan melanjutkan penugasan workshop yang akan dibimbing secara daring.
Dalam kegiatan tersebut, Ketua Yayasan Pendidikan Almaarif KH. Anas Noor Salim, S.H., M.H bertindak sebagai pembacaan doa dalam pembukaan. (hud/udi)