MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Ajang karnaval tahunan Kota Malang Malang Flower Carnival (MFC) 2024 digelar besok Minggu (25/8/24) siang. Pada tahun ini, MFC yang mengusung tema The Magnificent Of Arema ini akan dilaksanakan di halaman depan Balai Kota Malang.
Sebanyak 200 peserta akan mengikuti MFC 2024, yang terbagi di dalam 2 sub tema yaitu Devile Kostum Karnaval dan Devile Kostum Karakter.
Wakasatlantas Polresta Malang Kota AKP Luhur Santoso mengatakan, akan dilakukan rekayasa lalu lintas (lalin). Sehingga, kegiatan tersebut dapat berjalan dengan aman dan lancar.
“Rekayasa lalin dilakukan, agar aktivitas masyarakat lainnya dapat terus berjalan. Kami tempatkan personel termasuk memasang water barrier dan rambu-rambu di titik-titik yang dilakukan rekayasa,” ujarnya Sabtu (24/8/2024).
Dalam rekayasa lalin tersebut, pihak kepolisian berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang.
“Tentunya, kami berkoordinasi dengan pihak Dishub. Termasuk untuk penataan parkir di area sekitar MFC,” tambahnya.
AKP Luhur Santoso juga mengungkapkan, bahwa MFC 2024 digelar di sepanjang Jalan Kertanegara dan Alun-Alun Tugu Kota Malang.
Diketahui, untuk penataan dan loading venue, Jalan Tugu dan jalan di sekitarnya dilakukan skema buka tutup arus lalin pada Sabtu (24/8/2024) malam.
“Saat hari H nya atau Minggu (25/8/2024) mulai pukul 08.00 WIB hingga kegiatan selesai digelar, rekayasa lalin diterapkan sepenuhnya dan Jalan Tugu maupun jalan di sekitarnya ditutup,” terangnya.
Untuk rekayasa yang dilakukan, yaitu arus lalin dari arah utara yang melintas di Jalan Suropati dialihkan ke timur menuju Jalan Pajajaran. Sedangkan arus lalin dari arah barat yang melintas di Jalan Kahuripan dialihkan lewat Jalan Tumapel lalu tembus di Jalan Majapahit.
“Lalu arus lalu lintas di Jalan Trunojoyo atau tepatnya depan Stasiun Malang, tetap normal,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga memberikan imbauan kepada masyarakat.
“Kami mengimbau kepada masyarakat, apabila tidak ada kepentingan yang mendesak, hindari dulu seputaran Alun-Alun Tugu agar tidak terjebak kepadatan. Kami juga mengimbau, gunakan jalur-jalur alternatif yang ada,” tandasnya. (ica/nug)