MALANG POSCO MEDIA – Pasangan calon (paslon) Wali Kota Batu-Wawali Kota Batu Firhando Gumelar – H. Rudi resmi diusung koalisi SEJUK dalam perhelatan Pilkada Kota Batu. Ada empat partai politik (parpol) yang bergabung mendeklarasikan koalisi SEJUK. Yakni Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai PAN, dan PKS.
Koalisi SEJUK menjadi sebuah kekuatan sangat besar. Pasalnya koalisi yang mengusung Mas Gum – H Rudi (Guru) ini memiliki kursi terbanyak dalam mengarungi Pilkada Kota Batu, yaitu 12 kursi di DPRD Kota Batu.
Ketua DPD Golkar Kota Batu, Didik Mahmud mengatakan koalisi SEJUK optimis bisa memenangkan Mas Gum dan H Rudi dalam Pilkada Kota Batu. Pasalnya koalisi SEJUK mengusung Calon Wali Kota dari generasi milenial yang bersih dari kepentingan, pun pendampingnya telah memiliki pengalaman yang tak perlu dipertanyakan lagi dalam pemerintahan, dalam hal ini legislatif.
“Dari perjalanan komunikasi koalisi kami awalnya dengan tiga partai, kemudian pada menit akhir PKS memberikan optimisme. Dalam menentukan calon pimpinan yang bersaing dalam Pilkada kami (Golkar) tidak melihat asal-usul calon, melainkan visi dan komitmen yang dibawa,” ujar Didik dalam deklarasi di Posko Pemenangan Mas Gum, Jalan Imam Bonjol, Selasa (27/8) malam.
Namun lebih dari itu, terpenting bagi bagi Golkar adalah mengusung calon pemimpin yang memiliki komitmen untuk mengabdi dan membangun Kota Batu, bukan yang hanya mencari keuntungan. Untuk itu ia menekankan pentingnya menjaga integritas dalam mengelola anggaran.
“Contohnya yaitu pengelolaan APBD, untuk rakyat, kembalikan kepada rakyat. Calon harus paham bahwa pejabat publik tidak boleh main-main dengan anggaran. Selain itu, mereka harus punya target yang jelas dan berkomitmen dalam membangun Kota Batu, khususnya untuk kaum milenial yang belum terkontaminasi beban politik dan memiliki semangat revolusioner,” bebernya.
Sementara itu, Sekretaris DPD PAN Kota Batu, Ali Imron Bamin, mengungkapkan bahwa PAN telah menjalin komunikasi dengan Golkar dan Demokrat, dan terakhir dengan PKS.
“Alhamdulillah, kami sepakat mengusung orang muda. Meski PAN hanya memiliki dua kursi, kami bangga karena ketua kami, H. Rudi, dipilih sebagai pendamping Mas Gum. Dengan koalisi 12 kursi dari total 30 kursi DPRD, kami optimis akan menjadi kekuatan yang kokoh,” tegasnya.
Ditambahkan Ketua DPC Partai Demokrat Kota Batu, Hendra Angga Sonata bahwa partainya membuka pendaftaran dan menerima pendaftaran dari berbagai calon. Hingga akhirnya mengerucut pada sosok anak muda yang memiliki komitmen dan masih putih bersih.
“Mas Gum adalah sosok anak muda yang luar biasa, memiliki visi, misi, dan keberanian untuk maju sebagai pemimpin. Dengan H. Rudi yang senior dan juga memiliki keberanian, kami siap mensukseskan pasangan ini untuk memenangkan Pilkada Kota Batu,” terangnya.
Disisi lain Ketua DPD PKS Kota Batu, Ady Sayoga menyampaikan bahwa partainya siap dan solid memenangkan pasangan ini. Proses panjang dalam menentukan calon di PKS akhirnya berujung pada keputusan mengusung Mas Gum dan H. Rudi.
“Ini merupakan tanggung jawab besar dan amanah yang harus dijalankan dengan baik. Komitmen kami dari keluarga besar PKS, relawan, dan fraksi PKS di DPRD Kota Batu siap bekerja keras untuk memenangkan Guru,” paparnya.
Sementara itu, Firhando Gumelar selaku Calon Wali Kota Batu mengatakan dengan adanya dukungan dari empat partai dirinya bersama H. Rudi optimis bisa memenangkan Pilkada 2024.
“Saya dan H. Rudi merupakan perpaduan pemimpin yang mampu membawa Kota Batu mewujudkan visi ‘Batu Sejuk’. Apalagi kami berdua memiliki latar belakang sebagai pengusaha dan petani yang dekat dengan masyarakat dan ingin membangun Kota Batu menjadi lebih maju. Alasan membawa visi misi “Batu Sejuk” mencerminkan kesejahteraan masyarakat dan pelestarian alam yang menjadi karakter Kota Batu,” ungkapnya.
Kemudian, H. Rudi menambahkan bahwa Mas Gum adalah pemuda kreatif yang memiliki semangat membangun. Tentunya kolaborasi antara pemikiran Mas Gum yang inovatif dengan dirinya yang memiliki latar belakang pertanian dan kewirausahaan akan menjadi perpaduan yang cocok.
“Kami berharap dapat menjawab keresahan masyarakat dengan tindakan nyata dan kreativitas, tanpa melupakan aspek ekologis demi kesejahteraan bersama. Yang harus kami tegaskan bahwa ketika nanti masyarakat memberikan kepercayaan kepada kami, Guru tidak ingin dilayani tapi harus bisa melayani masyarakat,” pungkasnya. (eri/van)