Hari Kedua Enam Paslon Daftar Cakada di Malang Raya Diantar Ribuan Pendukung
MALANG POSCO MEDIA, Malang – Malang Raya gembira menyambut Pilkada. Euforia itu tampak pada hari kedua pendaftaran calon kepala daerah (cakada) di KPU Kota Malang, KPU Kota Batu dan KPU Kabupaten Malang, Rabu (28/8) kemarin. Masing-masing calon yang mendaftar datang dengan pendukungnya dengan berbagai ungkapan kegembiraan.
Apalagi kemarin merupakan hari terbanyak paslon mendaftar. Yakni sebanyak enam paslon mendaftar. Terbanyak di Kota Batu, tiga paslon langsung mendaftar dalam sehari kemarin. Yakni Firhando Gumelar – H Rudi (Guru). Pasangan Guru menjadi yang pertama mendaftarkan ke KPU diusung Koalisi SEJUK, terdiri dari Golkar (4 kursi), PAN (2 kursi), Demokrat (1 kursi) dan PKS (5 kursi).
Kemudian Kris Dayanti (KD) berpasangan dengan Kresna Dewanta yang diusung PDI Perjuangan (6 kursi), Nasdem (2 kursi) dan sembilan partai non parlemen.
Serta paslon ketiga pasangan Nurochman dan Heli Suyanto yang diusung PKB (6 kursi) dan Gerindra (4 kursi) dalam koalisi Wong Mbatu.
Di Kota Malang terdapat dua paslon. Yakni H Moch Anton (Abah Anton) berpasangan dengan Dimyati Ayatullah. Pasangan yang diusung PKB, Demokrat, PAN danPartai Ummat ini tercatat sebagai pendaftar pertama.
Setelah itu disusul Wahyu Hidayat-Ali Mutohirin. Paslon ini diusung Gerindra, PSI, PKS, Nasdem, Golkar, Perindo, PPP, Partai Gelora, Partai Hanura, PKN, Partai Garuda, PBB dan Partai Buruh.
Sedangkan di Kabupaten Malang kemarin terdapat satu pendaftar sekaligus pendaftar pertama. Yakni pasangan HM Sanusi –Lathifah Shohib (Salaf). Pasangan yang diusung PDI Perjuangan, PKB, Partai Gerindra, Partai Nasdem, PPP, PSI dan Partai Gelora ini merupakan pendaftar pertama di KPU Kabupaten Malang.
Pendaftaran Abah Anton- Dimyati Ayatullah di KPU Kota Malang termasuk yang paling ramai massa di Malang Raya. Ribuan orang tumpah ruah di KPU memberikan dukungan untuk Abah Anton dan Dimyati.
Bahkan, sejumlah ulama, kiai dan habaib, juga turut mendoakan Abah Anton dan Dimyati saat melepas dari kediaman Abah Anton sebelum mendaftar di KPU. Abah Anton dan Dimyati kompak mengenakan baju putih dan kopiah hitam ini datang sekitar pukul 10.45 WIB. Tidak hanya itu, saat kedatangannya di KPU, ada suguhan Singo Barong serta pertunjukan flare yang membuat suasana makin meriah.
Setelah beberapa saat melakukan pendaftaran, Abah Anton menyampaikan rasa syukurnya kepada seluruh pendukung serta elemen masyarakat yang mengantarkan dirinya untuk maju dalam Pilkada 2024. Ia siap menjalankan amanah dan program yang peduli pada Wong Cilik.
“Saya dan H. Dimyati, diberikan tugas oleh para ulama, tokoh, masyarakat, untuk maju dalam pilkada. Dalam rangka kami juga menyampaikan visi misi program kami tetap peduli pada wong cilik. Ini yang diperintahkan oleh para ulama untuk dilanjutkan kembali, karena memberikan manfaat dan maslahat pada masyarakat,” ujar Abah Anton.
Pasangan Abah Anton – Dimyati didukun empat partai. Yakni PKB, Partai Demokrat, PAN dan Partai Ummat. Ia optimis, dengan kesempatan dan dukungan yang diberikan oleh koalisi partai itu, dirinya bisa menjalankan amanah masyarakat.
Abah Anton menyadari, dimungkinkan masih ada yang punya pandangan negatif terhadap dirinya usai tersandung kasus hukum beberapa waktu lalu. Namun demikian, Abah Anton menegaskan bahwa dirinya tidak seperti yang diprasangka negatif tersebut.
“Saya yakin, saya percaya, masyarakar Kota Malang cerdas. Saya yakin tahu mana yang baik, mana yang tidak baik. Mana yang salah dan mana yang tidak salah,” yakin Abah Anton.
Ketua KPU Kota Malang, Muhammad Toyib menyampaikan, setelah proses pendaftaran dilakukan oleh Abah Anton dan Dimyati, pihaknya memastikan berkas pendaftaran telah lengkap dan diterima oleh KPU Kota Malang. Dengan berkas yang lengkap ini, maka Abah Anton-Dimyati bisa melakukan proses selanjutnya.
“Setelah ini, prosesnya verifikasi administrasi. Kemudian setiap paslon yang berkasnya diterima, nantinya harus melakukan pemeriksaan kesehatan di rumah sakit yang ditunjuk. Dalam hal ini kami sudah bekerjasama dengan RSSA (RSUD dr. Saiful Anwar),” jelasnya.
Usai Abah Anton, selanjunya paslon Wahyu Hidayat, mantan Pj Wali Kota Malang secara resmi mendaftar. Berpasangan dengan Ali Mutohirin, mendaftarkan diri di KPU Kota Malang. Mereka didampingi perwakilan 13 parpol pendukung, Wahyu dan Ali yang kemudian disebut pasangan “WALI” itu datang ke KPU Kota Malang pukul 14.00 WIB diiringi pendukung mereka. Wahyu terlihat dibonceng dengan sepeda motor oleh pendukungnya.
Wahyu dalam keterangan pers usai menyerahkan berkas pendaftaran menjelaskan dirinya tergerak untuk berkontribusi bagi Kota Malang. Dengan pengalamannya sebagai birokrat baik di Kabupaten Malang sebagai Sekda maupun di Kota Malang sebagai Pj Wali Kota Malang, ia menilai banyak hal yang masih bisa diberikan bagi Kota Malang.
“Walaupun saya hanya 11 bulan menjadi penjabat wali kota Malang saya sudah melakukan banyak hal. Akan tetapi saya merasa masih banyak lagi yang bisa saya lakukan. Saya asli Kota Malang, arek Mbareng (asal Kelurahan Bareng) dan dengan latar plano (Planologi atau keilmuan Tata Ruang Kota) saya yakin bisa,” tegas Wahyu.
Ia juga memperkenalkan pasangannya, bakal calon wakil wali kota, Ali Mutohirin. Yang dikatakannya adalah seorang politikus juga seorang pengusaha. Menurut Wahyu kombinasi pengalaman birokrasinya dan pengalaman Ali yang politikus dan pengusaha adalah tepat.
Diyakini Wahyu, keduanya bisa mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah pembangunan Kota Malang yang belum terselesaikan.
“Dan Insyallah Jumat besok saya mendapatkan penghargaan sebagai Pj terbaik tingkat nasional. Ini menjadi modal saya untuk bisa melanjutkan kembali membangun Kota Malang,” tegas Wahyu.
Sebelumnya diketahui Bapaslon Wali didukung oleh 13 parpol. Yakni Gerindra, PSI, PKS, Nasdem, Golkar, Perindo, PPP, Partai Gelora, Partai Hanura, PKN, Partai Garuda, PBB dan Partai Buruh. Gabungan dari parpol ini tergabung dalam koalisi yang disebut Koalisi Malang Mbois.
Sementara itu dalam proses pemeriksaan berkas dukungan, Ketua DPC PPP Kota Malang Makhrus Soleh tidak hadir. KPU Kota Malang meminta bukti kepada Koalisi Malang Mbois bahwa dukungan PPP Kota Malang memang ada.
“Iya tadi kendala itu. Bapak Ketuanya sedang umrah. Jadinya tadi ditelpon dan video call dan sudah memberi pernyataan dukungan,” tegas Wahyu.
Meski begitu setelah kembali diperiksa berkas dukungannya, dari 13 parpol yang mengusung paslon WALI, ada tiga parpol yang dinyatakan tidak lolos verifikasi. Dikarenakan tidak menyertakan surat mandat dukungan dari partai pusatnya. Ketiganya diketahui berasal dari parpol-parpol non parlementer.
Di Kabupaten Malang, Pasangan HM Sanusi –Lathifah Shohib resmi mendaftarkan diri kemarin sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Malang. Di aula Bhumi Tumapel KPU Kabupaten Malang, berkas keduanya diterima oleh Ketua KPU Kabupaten Malang Abdul Fatah.
Kepada Malang Posco Media, Fatah mengatakan pasangan dengan akronim SALAF ini diusulkan oleh tujuh partai.
“Tadi (kemarin) baik ketua maupun sekretaris tujuh partai pengusul datang semua,’’ tambah Fatah. Setelah ini, Fatah mengatakan tahapan selanjutnya pemeriksaan kesehatan. Menurut rencana pemeriksaan kesehatan dilakukan hari ini di RSSA Malang.
Sanusi mengatakan dirinya didukung banyak partai. Baik partai yang memiliki kursi di DPRD Kabupaten Malang maupun yang tidak memiliki kursi di DPR. Ada empat partai yang memiliki kursi di DPRD Kabupaten Malang yaitu PDI Perjuangan dengan 13 kursi, PKB dengan 11 kursi, Partai Gerindra dengan 8 kursi dan Partai Nasdem dengan 6 kursi.
“Total ada 38 kursi yang mendukung kami. Alhamdulillah, hari ini semua ketua dan sekretaris partai pendukung datang semua,’’ katanya.
Sanusi menguraikan visi misinya adalah untuk melanjutkan program Malang Makmur jilid 2, atau Malang Makmur yang berkelanjutan. Tujuannya meningkatkan kualitas pendidikan, kualitas kesehatan dan peningkatan ekonomi yang menjadi tujuan utama dari pembangunan nasional .
“Sehingga nanti arah kegiatan hanya mengarah pada peningkatan kualitas pendidikan, kualitas kesehatan, atau kualitas atau peningkatan pendapatan masyarakat,’’ urainya.
Sanusi juga mengucapkan permintaan maaf kepada masyarakat. Lantaran pendaftarannya sempat mengganggu arus lalu lintas.
Seperti diketahui Sanusi-Lathifah Shohib diantar ratusan orang, baik pengurus partai maupun relawan keduanya berangkat dari rumah Sanusi di Desa Gondanglegi Kulon Kecamatan Gondanglegi. Sebelumnya, pasangan ini lebih dulu melakukan salat dhuha di Masjid Agung Baiturrahman Kepanjen. Kemudian mereka berjalan kaki menuju kantor KPU Kabupaten Malang diiringi dengan musik hadra.
Di Kota Batu tak kalah meriah. Tiga paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu memastikan diri maju dalam kontestasi Pilkada November 2024. Hal itu dibuktikan dengan tiga paslon yang diantar ribuan pendukung masing-masing saat mendaftarkan diri ke KPU Kota Batu di hari yang sama pada Rabu (28/8) kemarin.
Ketiga Paslon tersebut adalah Firhando Gumelar – H Rudi (Guru). Pasangan Guru menjadi yang pertama mendaftarkan diri ke KPU diusung oleh koalisi SEJUK yang terdiri dari Golkar (4 kursi), PAN (2 kursi), Demokrat (1 kursi) dan PKS (5 kursi).
Kemudian Kris Dayanti (KD) berpasangan dengan Kresna Dewanta yang diusung PDI Perjuangan (6 kursi), Nasdem (2 kursi) dan 9 partai non parlemen. Serta terakhir mendaftar ada pasangan Nurochman dan Heli Suyanto yang diusung oleh PKB (6 kursi) dan Gerindra (4 kursi) dalam koalisi Wong Mbatu.
Pasangan Guru optimis bisa menang dalam Pilkada Kota Batu. Apalagi koalisi SEJUK ini diusung oleh 12 kursi di DPRD dari total 30 kursi yang ada.
“Alhamdulillah hari ini (kemarin), Guru telah mendaftar sebagai Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu di KPU Kota Batu. Kami sampaikan kepada masyarakat Kota Batu bahwa Guru nantinya (ketika terpilih.red) tidak ingin dilayani, tapi melayani masyarakat. Mohon doa restu dan dukungan semua elemen masyarakat,” ujar Mas Gum, sapaan akrab Firhando Gumelar.
Ditambahkan H Rudi bahwa pasangan Guru sudah diterima sah oleh KPU dalam mendaftar sebagai Calon Wali Kota dan Wawali. “Kami sampaikan kembali bahwa kami siap melayani masyarakat dan bukan dilayani. Koalisi SEJUK! Untuk Kota Batu. Guru! Menang! Menang! Menang!,” pekiknya.
Kris Dayanti (KD) dan Kresna Dewanata (Dewa) menjadi paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu yang mendaftar kedua di KPU Kota Batu, kemarin.
KD – Dewa diusung oleh PDI Perjuangan dan Nasdem. Selain itu pasangan yang saat ini masih menjadi anggota DPR RI ini juga mendapat dukungan sembilan partai non parlemen meliputi PPP, Hanura, PKN, Garuda, Gelora, Partai Buruh, PBB, Partai Ummat dan Perindo.
“Tepat pukul 10.00 WIB kami diterima sangat hangat, baik dan profesional oleh KPU dan jajaran. Alhamdulillah untuk proses pendaftaran berjalan,” ujar KD.
Diva Pop Indonesia ini menyampaikan bahwa dirinya bersama Dewa telah yakin untuk maju sebagai Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu.
Hal senada juga disampaikan Dewa. Ia sangat berterima kasih banyak kepada seluruh partai yang mengusungnya, masyarakat, tokoh agama hingga tokoh masyarakat yang mendukungnya maju di Pilkada Kota Batu.
Sementara itu, Koalisi Asli Wong Batu, Nurochman (Cak Nur)- Heli Suyanto (Mas Heli) menjadi paslon terkahir yang mendaftar sebagai calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu di KPU kemarin.
“Alhamdulillah berkas kami dinyatakan lengkap dan sah. Kami berharap bisa menjalani seluruh proses dengan baik. Meskipun tidak dipungkiri rivalitas dalam Pilkada cukup tinggi, namun kami berharap semua tahapan bisa berjalan dengan damai,” ungkap Cak Nur.
Selesai mendaftar di KPU Kota Batu, Cak Nur dan Mas Heli lanjut dengan menggelar deklarasi dan orasi kerakyatan di GOR Gajah Mada. Ragam elemen masyarakat terdiri dari para petani, pedagang kaki lima, musisi, karang taruna dan masyarakat umum tersebut nampak hadir dalam deklarasi dan orasi kerakyatan.
“Arah lebih baik itu akan dilakukan melalui visi ‘Mbatu SAE’ sebagai landasan perjuangan yang memiliki akronim dari Madani, Berkelanjutan, Agrokreatif, Terpadu, Unggul, Sinergi, Akomodatif dan Ekologis,” ungkap Cak Nur.
Ditambahkan Mas Heli, pendaftaran ini adalah sebuah langkah awal untuk menjawab keraguan berbagai kalangan. Mas Heli menerangkan ada sembilan program Nawa Bhakti. (ian/ica/ira/eri/van)