Malang Posco Media, Malang – Kanjuruhan Bantengan Festival berlangsung meriah. Meski baru kali pertama digelar, event ini disambut antusias masyarakat. Terbukti, ribuan warga berkumpul untuk melihat langsung atraksi masing – masing komunitas bantengan perwakilan masing-masing kecamatan se Kabupaten Malang ini.
Kanjuruhan Bantengan Festival merupakan event seni budaya yang digelar Pemerintah Kabupaten Malang dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke-1264 Kabupaten Malang.
Dengan tema The Beauty Of Culture, Art & Tourism, event ini dibuka langsung oleh Bupati Malang HM Sanusi yang juga dihadiri Forkopimda Kabupaten Malang dan kepala Perangkat Daerah se Kabupaten Malang.
“Ini merupakan tahun pertama Kanjuruhan Bantengan Festival digelar di Kabupaten Malang. Ini sebagai inovasi baru dalam seni budaya. Pemerintah Kabupaten Malang mewadahi para pelaku seni untuk terus berkreasi dan berkarya, ” Kata Bupati Malang HM Sanusi.
Orang nomor satu di Pemerintah Kabupaten Malang ini juga mengatakan event ini sebagai bentuk apresiasi kepada para pelaku seni.
“Kabupaten Malang sudah banyak perubahan. Salah satunya seni bantengan ini. Jika sebelumnya mereka tidak terwadahi, sekarang terwadahi dengan baik, salah satunya melalui event ini, “tambahnya.
Seni bantengan ini ditambahkan Sanusi sebagai wujud khasanah khas kebudayaan adiluhung.
“Kesenian bantengan ini asli Malang. Kami minta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang mendaftarkan kesenian ini ke Kemenkumham untuk mendapatkan Hak Kekayaan Intelktual, ” Tambah Sanusi.
Seni bantengan ini menjadi daya tarik wisata yang harapannya dapat meningkatkan kunjungan wisata.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang Purwoto mengatakan KBF ini setelah banyak usulan dari pelaku seni bantengan di Kabupaten Malang.
“Ini merupakan apresiasi kepada pelaku bantengan yang tersebar di 33 kecamatan. Kami punya data, setiap desa lebih ada lima grup. Laporan dari teman-teman kecamatan mereka menggelar festival sendiri. Kemudian usul ke kami, hari ini kita wujudkan,” ucapnya.
Purwoto mengatakan KBF ini mewadahi seni bantengan kuno. Tapi demikian, tidak menutup kemungkinan seni bantengan masa kini juga akan digelar dalam waktu dekat.
“Seni bantengan ini ada dua. Kuno dan masa kini. Untuk yang kuno masih pakem dengan filosofi yang kental, ” Ucapnya.
Purwoto berharap KBF ini akan digelar secara rutin setiap tahun. Sementara itu tampilan peserta KBF betul-betul memukau. Tidak hanya penonton yang antusias. Bupati Malang dan Wakil Bupati Malang pun sangat antusias. Itu terbutki keduanya beberapa kali turun panggung untuk ikut menari dan beratraksi dengan para pelaku seni.
Penuh senyum dan semangat keduanya mengikuti irama dan gerakan para peserta KBF. Terutama Bupati Malang, tampak sangat bersemangat.
Para peserta KBF sendiri hanya memiliki waktu 10 menit untuk beratraksi. Di depan Bupati Malang dan para tamu undangan. Selanjutnya mereka berjalan kaki dan beratraksi menuju panggung ke dua dan ke tiga. Warga pun melihat dengan sangat ansusias. (Ira/aim)