MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Usaha jemput bola yang dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang untuk mengumpulkan berbagai usulan dari setiap wilayah menjadi langkah pasti untuk bersinergi memajukan Kota Malang.
Dialog Perencanaan Pembangunan Inklusif (DiRAngKuL) kembali hadir kembali, kini giliran Kecamatan Lowokwaru yang mendapatkan bagian untuk berdialog terkait dengan perencanaan wilayah masing-masing. Berlokasi di Kantor Kecamatan Lowokwaru dengan dihadiri inspektorat, Bappeda, perwakilan dari kelurahan, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK), Forum Komunikasi Kelurahan Sehat (FKKS) dan lainnya pada Senin (2/9) kemarin. Menurut Kepala Bappeda Kota Malang, Dwi Rahayu, S.H,M.Hum salah satu tujuan dari diadakannya Dirangkul ini adalah memberikan kesadaran kepada masyarakat terkait dengan prioritas dari usulan yang diajukan.
“Tentu setelah kegiatan ini harapannya masyarakat semakin paham, bahwa dalam mengusulkan sesuatu harus sesuai dengan kebutuhan, bukan keinginan. Maka harus dicari prioritasnya. Alhamdulilah setelah diselenggarakan beberapa periode, masyarakat semakin terbuka mengenai perencanaan ini,” ujarnya.
Usulan yang diberikan pada agenda DiRAngKuL tersebut akan masuk pada Kamis Usulan di tahun 2026. Untuk periode 2025, dari lima kecamatan, Dwi menambahkan realisasi yang dilakukan sudah mencapai 50 persen.
“Di tahun ketiga ini, bisa lebih membawa hasil untuk dibawa ke Musrenbang di tahun 2026 mendatang. Dasar hukumnya juga semua sudah paham, harus ada usulan dari bawah, bukan hanya dari atas. Maka kami gelar agenda ini untuk menjaring usulan dari masyarakat ini,” paparnya.
Pemerintah Kota Malang terus berkomitmen untuk mengoptimalkan Musrenbang yang dilakukan. Hal ini juga terlihat dari persentase usulan Musrenbang yang semakin meningkat. Meskipun begitu, dari tahun ke tahun tetap harus dilakukan evaluasi terhadap usulan tersebut.
“Kegiatan hari ini merupakan evaluasi terhadap kamus usulan tahun kemarin. Apa yang bisa dipertahankan harus tetap dipertahankan, apa yang sekiranya tidak diperlukan bisa ditinggalkan. Oleh karenanya hari ini kami menghadirkan Inspektorat untuk bisa langsung menilai, mana yang lanjut mana yang tidak diperlukan,” imbuhnya.
Kamus usulan tersebut akan diidentifikasi sesuai dengan tugas dan fungsinya. Setelah usulan tersebut disepakati oleh masyarakat dan perangkat daerah, selanjutnya akan dibawa dalam rapat koordinasi bersama dengan DPRD, sehingga dapat sejalan beriringan.
Dilanjutnya, untuk Kecamatan Lowokwaru jumlah Rencana Kerja Pembangunan Daerah di tahun 2025 mencapai 1294, sementara yang sudah diakomodir mencapai 634 usulan. Ia pun memberikan beberapa catatan penting terkait dengan perencanaan daerah.
Sementara itu, Camat Lowokwaru, Drs. Rudi Cahyono Catur Utomo mengungkapkan dengan hadirnya program DiRAngKuL ini menjadi wadah diskusi antar perangkat daerah dan masyarakat terkait dengan perencanaan pembangunan ke depannya.
“Kami tentu sangat mendukung program ini, karena kami bisa berdialog dan berdiskusi sehingga bagaimana upaya pembangunan dan perencanaan khususnya di Kecamatan Lowokwaru bisa terwujud dan memberikan manfaat bagi seluruhnya,” tandasnya. (adm/aim)