.
Wednesday, December 11, 2024

Toleransi Wujud Rahmatan Lil Alamin

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Di tengah hiruk pikuk dan panasnya situasi politik menjelang Pilkada, Indonesia kembali menampilkan kedamaian dan kesejukan. Bukan hanya ke seluruh rakyat Indonesia, tapi ke seluruh dunia. Gambaran kedamaian dan kelembutan itu ditunjukkan langsung oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA saat menyambut kedatangan Pemimpin Gereja Katolik Dunia yang juga Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal, Kamis (5/9) lalu.

Sama-sama mengenakan pakaian serba putih, kedua tokoh agama itu tampak sangat bersih, anggun dan berwibawa. Lebih menyejukkan lagi, Nasaruddin kemudian mencium kening Paus Fransiskus yang kemudian dibalas oleh Paus Fransiskus dengan mencium tangan Nasaruddin. Momen yang sangat istimewa ini kemudian diabadikan fotografer beragam media, baik Indonesia maupun mancanegara.

Foto yang dipajang di beragam media, baik cetak maupun online ini bisa diklaim menjadi foto terbaik simbol kerukunan dan kedamaian dalam beragama. Tak cukup sampai di situ, di momen itu, Paus juga menyaksikan secara langsung Terowongan Silaturahmi. Terowongan sepanjang 33,8 meter yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga, Jakarta.

Terowongan ini juga memiliki banyak simbol artistik dan melambangkan toleransi beragama di Indonesia. “Sama harapan kami dengan yang mulia, kami juga berharap semoga dengan Terowongan Silaturahmi ini bisa menjadi jembatan persaudaraan, bukan hanya umat Katolik dengan Islam, tapi juga dengan sesama umat manusia,” kata Nasaruddin Umar kepada Paus Fransiskus. Paus Fransiskus dan Nasaruddin Umar juga menandatangani Deklarasi Bersama Istiqlal 2024. Judulnya “Meneguhkan Kerukunan Umat Beragama untuk Kemanusiaan.”

Demikianlah seharusnya manusia hidup di dunia. Apapun perbedaan dan keyakinannya, toleransi dan kerukunan harus dijunjung tinggi. Persaudaraan, toleransi, dan tetap hidup rukun berdampingan secara damai adalah inti dari ajaran beragama. Karena tak ada agama satu pun di dunia yang mengajarkan umatnya untuk intoleransi dan saling bermusuhan dengan agama yang lainnya. Apalagi terus mengobarkan ancaman dan peperangan.

Kehadiran Paus Fransiskus ke Indonesia setidaknya meneguhkan kembali komitmen kemanusiaan. Tak ada alasan membenci, menebar teror terus menerus, apalagi sampai membunuh manusia secara keji dengan alasan beda agama dan keyakinan. Sesama manusia adalah saudara. Nabi Besar Muhammad SAW yang diutus dengan membawa Agama Islam adalah Rahmatan Lil Alamin. Rahmat bagi seluruh alam semesta.(*)  

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img