spot_img
Sunday, December 22, 2024
spot_img

Semoga Kasus Pengeroyokan Karangploso Terakhir

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun. Korban pengeroyokan oknum sembilan pesilat meninggal dunia di RS Soepraoen Malang. Kalau sudah begini, siapa yang harus bertanggungjawab? Hanya kesedihan yang didapat keluarga korban. Dan penyesalan dari para pelaku yang bisa jadi emosional saat kejadian.

Pasca pemakaman anaknya di TPU Desa Kepuharjo Karangploso, orang tua korban meminta kepada pihak aparat kepolisian untuk menghukum seberat-beratnya para pelaku pengeroyokan. Bahkan menurut orang tua korban, diduga pelakunya lebih dari sembilan orang.

Apapun masalahnya. Apapun kesalahannya. Penyelesaian dengan kekerasan bukanlah solusi. Kekerasan hanya menimbulkan masalah dan korban jiwa. Apalagi dilakukan dengan cara mengeroyok. Tentu ini tindakan keji dan licik. Korbannya juga masih anak kecil, yang masih duduk di bangku SMK di Kota Malang.

Kasus perkelahian yang melibatkan oknum perguruan silat sering kita dengar. Namun berulang kali kasusnya diselesaikan, kasus baru muncul kembali. Padahal sangat jelas pimpinan perguruan silat juga menegaskan bahwa bila ada anggota perguruan silat melakukan tindakan melawan hukum maka harus diproses secara hukum.

Di negara hukum, segala aktivitas diakomodir selama aktivitas itu tidak bertentangan dengan hukum. Namun bila aktivitas yang awalnya itu baik, namun disalahgunakan untuk tindakan arogan, merusak, mengeroyok, menganiaya hingga menimbulkan korban, maka apapun aktivitasnya harus diselesaikan secara hukum.

Semoga meninggalnya korban di Karangploso ini merupakan kejadian terakhir kasus pengeroyokan yang melibatkan oknum perguruan silat. Semua pihak harus sama-sama introspeksi masing-masing. Apa kesalahan dan kekurangan dalam menyikapi persoalan yang terjadi. Yang pasti, ke depan, semua harus sepakat, apapun masalahnya, jangan pernah menggunakan kekerasan.

Termasuk jangan pernah memancing persoalan di wilayah kampung. Terbaru diduga karena miras, sekelompok mahasiswa bentrok dengan warga di wilayah Klayatan Kecamatan Sukun. Sebagai mahasiswa dan pendatang di wilayah Malang, seharusnya lebih aware dan respek sama kampung tempat dimana mereka tinggal.

Malang Raya sangat welcome kepada siapapun yang datang. Namun jangan pernah membuat onar dan memancing masalah bila tak mau dipermasalahkan. Kalau hidup damai berdampingan lebih indah, mengapa harus arogan dan menyulut persoalan. Hindari masalah, hindari kekerasan. Hidup akan nyaman dan bahagia.(*)      

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img