spot_img
Sunday, December 22, 2024
spot_img

TEROKA

PASLON

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Oleh : drh. Puguh Wiji Pamungkas, MM
Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur
Presiden Nusantara Gilang Gemilang

Sebagaimana yang dirilis oleh Komisi Pemilihan Umum, daerah yang akan mengadakan pemilihan kepala daerah serentak tahun 2024 adalah sebanyak 545, terdiri dari 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota. Ini menandai momen penting dalam proses demokrasi di Indonesia, dimana masyarakat memiliki kesempatan untuk secara langsung memilih pemimpin lokal mereka. 

Momentum masyarakat untuk memilih secara langsung pemimpin mereka di level Provinsi dan Kabupaten/Kota ini merupakan peristiwa demokrasi yang diharapkan mampu melahirkan para pemimpin daerah yang mampu membawa kemajuan dan mewujudkan kemakmuran, keadilan dan kesejahteraan ditengah masyarakat.

Para “Paslon” yang bertanding dalam perhelatan pilkada kali ini seyogyanya bukan hanya memiliki kesiapan secara finansial dan jaringan untuk bekal pemenangan, namun mereka harus memiliki jiwa “Propethic Leader” sebagai bekal dalam menjalankan roda pemerintahan.

Pada April 2002, para pemimpin eksekutif dari berbagai perusahaan di Amerika Serikat berkumpul di Harvard Business School dalam forum kepemimpinan yang memang secara rutin di lakukan.

Salah satu tema bahasan yang di bicarakan dalam forum leader itu adalah Seberapa berpengaruhkah “Spiritualitas” terhadap keuksesannya menjadi seorang leader yang handal di perusahaannya, yang mampu memberikan dampak perubahan dan kemajuan bagi perusahaannya.

Mereka ternyata bersepakat, bahwa “Spiritualitas”  memiliki peran besar dalam kepemimpinannya, dan mereka menyimpulkan setidaknya ada lima hal yang menjadi ciri bagi kepemimpinan spiritual yang membawa kesuksesan baginya dalam memimpin perusahaan. Ke lima hal itu antara lain adalah ; Pertama, Integritas, pemimpin yang ber integritas adalah mereka yang bisa menciptakan dan mewariskan “Strong Values” atau nilai-nilai yang kuat didalam organisasinya, yang di dasarkan pada komitmen terhadap kehidupan yang utuh dan konsisten terhadap hal-hal yang mereka yakini.

Kedua, Energi, para pemimpin yang memberi energi dan mengilhami orang lain, menjadikan semua orang yang ada di sekitarnya menjadi SDM yang lebih baik dan berkualitas. Mereka mampu memanajemeni sumber energy itu dengan melayani.

Ketiga, Inspirasi, seorang leader adalah mereka yang senantiasa menginspirasi orang-orang di sekitarnya, untuk menghadirkan kepercayaan dan keyakinannya terhadap visi perusahaan atau organisasi. Pemimpin yang senantiasa menginspirasi, adalah mereka yang akan menghasilkan orang-orang terbaik dalam organisasinya, dan orang-orang terbaik itulah yang akan membawa perusahaan dan organisasi menjadi hebat.

Keempat, Wisdom, seorang leader dalam bisnis adalah mereka yang bijaksana dalam segala hal. Mereka adalah guru, mereka adalah coach, mereka adalah partner dalam pertumbuhan SDM yang ada dinsekitarnya. Energi wisdom ini menjadi pembenar terhadap teori yang di sampaikan oleh Kim Scott tentang “Radical Candor”, bahwa pemimpin yang memimpin dengan Personality Care dan Challenge Directly, maka akan membawa produktifitas dan kinerja unggul di dalam organisasinya.

Kelima, Courage, seorang leader harus memiliki keberanian dan keteguhan hati yang mumpuni. Pemimpin harus terbiasa dengan pekerjaan-pekerjaan yang sulit, mereka adalah orang yang memiliki standar pekerjaan yang tinggi, mereka adalah orang yang fasih dan bijaksana dalam membuat keputusan-keputusan yang sulit yang bisa jadi membuat mereka tidak populer. Orientasi mereka adalah pertumbuhan organisasi dan perusahaan bukan pujian atau bulyan orang-orang yang benci.

“Great leaders speak about the future with such clarity, it is as if they are talking about the past” begitulah kata Simon sinek, seorang penulis asal barat ini.

Sejarah adalah penggalan kejadian atau peristiwa yang harus dijadikan sebagai bahan untuk memperbaiki dan merencanakan serta membuat keputusan terbaik di masa depan, dan pemimpin terbaik adalah mereka yang mampu menjadikan seluruh rangkaian sejarah di masa lalunya menjadi instrumen yang presisi untuk merencanakan dan membuat keputusan pada hari ini.

Banyak ahli mengatakan bahwa peristiwa yang terjadi hari ini ini adalah pengulangan dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lalu. Oleh karena itu pemimpin terbaik adalah mereka yang mampu menjadikan peristiwa sejarah yang terjadi di masa lalu menjadi sebuah gambaran yang terang-benderang untuk mencapai cita-cita di masa yang akan datang.

“Paslon” Kepala Daerah idealnya adalah seorang “Prophetic Leader”, dimana ia menjadi seorang pemimpin kepala daerah yang bukan hanya memiliki kefasihan dalam memanajemeni setiap aktifitas organisasi di pemerintahannya, akan tetapi dia juga telah menginstall kelengkapan pemahan sejarah dalam dirinya agar bisa memiliki integritas, energy, isnspirasi, wisdom dan keberanian dalam menjalani tugas kepemimpinannya.

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img